Soal Pilpres 2019, Dedi Mulyadi Imbau Tidak Saling Menjelekan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau semua pihak agar tidak saling menjelekan. Fenomena ini dia perhatikan berseliweran di time line sosial media sebagai efek Pilpres 2019. Menurutnya, dalam politik modern beragama tidak boleh menjelekan ‘barang’ orang lain.

Imbauan itu dia sampaikan di kediamannya. Tepatnya, di Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Senin (13/8/2018).

“Sekali lagi, dalam politik modern beragama, tidak boleh menjelekan ‘barang’ orang lain. Kita tidak boleh menjelekan pasangan orang lain. Pilihan pasangan di Pilpres 2019 oleh masing-masing capres itu sudah berdasarkan atas kebutuhan masing-masing,” katanya.

Baca Juga:  Plt Bupati Cianjur Hadiri Harlah Ke-47 PPP

Mantan Bupati Purwakarta tersebut menjelaskan secara gamblang kebutuhan yang dimaksud. Menurut dia, sosok Kiai Ma’ruf Amien yang dipilih Jokowi memang berdasarkan analisis komprehensif.

“Pertama, beliau (Kiai Ma’ruf) memang diterima oleh seluruh partai koalisi. Ada ketenangan di internal partai koalisi. Kemudian, untuk meredam stigma politik bahwa Pak Jokowi anti ulama. Ini kan isu yang selama tiga tahun terakhir ditembakan kepada beliau,” ucapnya.

Begitu pun dari sisi Prabowo, pemilihan Sandiaga Uno sebagai pasangan juga berdasar atas banyak pertimbangan. Menurut Dedi, Pilpres memang memerlukan biaya. Sehingga pilihan Mantan Wagub DKI itu merupakan pilihan strategis.

Baca Juga:  Purwakarta Sabet AKI 2020, Ambu Anne: Ini Penghargaan Untuk Adat-istiadat

“Menjalankan agenda koalisi di Pilpres itu memang membutuhkan biaya. Karena itu Pak Sandi dipilih oleh Pak Prabowo untuk mendampinginya,” katanya.

Konstelasi politik yang sudah terbentuk ini menurut dia tidak seharusnya melahirkan perkelahian di ruang publik. Baginya, hal penting yang harus dikedepankan adalah visi, misi dan program capres cawapres untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

“Bagi saya, silakan saja bertarung gagasan, tidak boleh ada pembunuhan karakter. Publik harus tercerdaskan bahwa setiap momen politik itu adalah momen adu gagasan,” ujarnya.

Gagasan di Pileg

Sebagai caleg Partai Golkar dapil Purwakarta, Karawang dan Bekasi, Dedi Mulyadi juga memiliki gagasan. Dia memiliki 4 komitmen jika terpilih sebagai anggota parlemen dari dapil tersebut.

Baca Juga:  Indonesia Delegasi Dua Anak, Usung Isu Perdamaian di ACF 2018

“Saya katakan dimana-mana penghasilan sebagai anggota parlemen itu harus dihibahkan untuk kepentingan sosial. Di antaranya, pembangunan rumah rakyat miskin dan penyediaan beras gratis,”

Selain itu, fasilitas pengobatan gratis juga menjadi fokusnya. Penyediaan ambulance menjadi prioritas dirinya jika terpilih.

“Fasilitas kesehatan harus lengkap, kita siapkan ambulance gratis bagi warga yang membutuhkan. Kemudian, pembangunan infrastruktur dan penyediaan beasiswa untuk warga miskin dan tahfidz Quran juga menjadi fokus kita,” katanya. [jar]

JABARNEWS | BERITA JAWA BARAT