“Angklung harus naik kelas secara internasional. Karena itu, saya membuat komposisi yang bisa dimainkan siapa saja, dari Eropa, Amerika, hingga Asia,” ujarnya.
Upaya membawa angklung ke jenjang dunia mendapatkan sambutan besar. Selama dua hari pelaksanaan, festival tersebut dihadiri lebih dari 3.000 orang, menunjukkan gairah baru publik terhadap angklung sebagai instrumen pencipta, bukan sekadar pengiring hiburan massal. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News