Daerah

Status Duda dan Janda di Cirebon, Ada Sekitar 7500 Orang

×

Status Duda dan Janda di Cirebon, Ada Sekitar 7500 Orang

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | CIREBON – Sepanjang tahun 2019, Pengadilan Agama Kelas I A Sumber, Kabupaten Cirebon, mencatat kurang lebih ada 7.500 jumlah pria menyandang status duda dan sebaliknya wanita penyandang status janda mencapai 7.500 jiwa.

“Kalau saja khusus perkara perceraian 7.500 berarti setahun ada duda 7.500 duda dan 7.500 janda,” ujar Panitera Drs. H. Jaenal, MH, Selasa (21/01/2020).

Ia menjelaskan, kasus perceraian di Kabupaten Cirebon dikirakan mencapai 8.609 perkara dengan jenis bervariasi yang didominasi cerai talak dan cerai gugat.

Baca Juga:  Forum Silaturahmi Ormas Islam Pertanyakan Alokasi Dana Kesra Jabar Gate Rp1 Triliun

“Dari jumlah itu, faktor penyebab antara lain seperti zinah, mabuk, madat, judi, meninggalkan salah satu pihak, dihukum penjara, karena poligami, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), cacat badan, perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus, kawin paksa, murtad dan ekonomi,” ujarnya.

Dia mengungkapkan perceraian dapat berdampak pada buah hati pasangan suami istri yang telah bercerai.

Baca Juga:  Tokoh Utama Film Satria Dewa Gatotkaca Diperankan Rizky Nazar

“Yang jelas berdampak pada anak-anak masih di bawah umur, yang belum bisa berdiri sendiri akan menjadi masalah. Siapa mereka (anak) ikut dan siapa yang bertanggung jawab,” ujar jaenal.

Pada 2019 lalu, ada beberapa perkara lainnya yang diterima antara lain: izin poligami, pembatalan perkawinan, harta bersama, penguasaan anak (Hadlonah), perwalian, asal usul anak, istbath nikah, dispensasi kawin, wali adhol, kewarisan, hibah, dan penetapan ahli waris.

Baca Juga:  Aksi Penculikan Anak Terjadi di Supermarket Bandung, Polisi Tangkap Pelaku Kurang dari 24 Jam

Meskipun begitu, ia berharap angka perceraian di Kabupaten Cirebon dapat menurun di setiap tahunnya.

“Jadi kembali kepada individu masing-masing (suami-istri) yaitu adalah kembali ke agama, tanamkan nilai-nilai agama ketika ada masalah. Kembali kepada agama, sama-sama menerima kekurangan dan membagi kelebihan,” ucapnya. (Red)

Tinggalkan Balasan