Susah Air, Warga Terpaksa Mencuci Di Sungai Kotor

JABARNEWS | KAB CIREBON – Sulitnya air bersih selama musim kemarau ini mengakibatkan warga Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon nekad mencuci di air sungai keruh berwarna hijau.

Seperti disampaikan Saniyah (46 tahun) ia tidak peduli keruhnya air sungai. Ia terus saja mencuci pakaian disana. Hal itu ia lakukan karena sumur di rumahnya sudah sangat menyusut dan berasa asin, padahal laut sangat jauh dari Kecamatan Gegesik.

“Sungai ini satu-satunya sungai yang masih mengalir meski musim kemarau, sumur di rumah sudah tidak bisa berfungsi lagi untuk mencuci baju, mencuci peralatan dapur, dan tadinya saya masih menggunakan air sumur untuk dimasak sebagai air minum, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi,” kata Saniyah dikutip kabar-cirebon.com.

Baca Juga:  Jadwal Buka Puasa Hari Ke 5 Puasa Ramadahan untuk Kota Bandung dan Sekitarnya

Selain Saniyah tetangganya pun sama mencuci baju di sungai itu.

“Terpaksa ramai-ramai mencuci di sungai yang kotor ini, dan terpaksa membeli air galon untuk keperluan air minum. Padahal tidak biasa minum dari air galon, sebab air galon harus beli pakai uang, kalau terus-terusan beli air minum galon ya kami tekor meski air galon murah,” katanya seraya mengaku profesi suaminya hanya buruh bangunan.

Baca Juga:  Kelompok Remaja Serang dan Bacok Pemuda di Sukabumi, Warga Langsung Turun Tangan

Sulis (35 tahun) pun mengungkapkan hal yang sama. Air sumur di rumahnya kini berasa asin. Bahkan untuk mandi, ia lakukan juga di sungai yang kotor tersebut.

“Daripada minta air terus-terusan ke tetangga yang air sumurnya belum surut, ya sudah kita mandi di sungai ini saja. Kita tahu sungai ini kotor, tapi lumayan enak untuk mandi,” katanya.

Baca Juga:  Umar Zunaidi Sebut Kota Tebing Tinggi Selalu Dapat Banjir Kiriman

Sulis mengaku heran dengan kondisi air sumur yang berubah menjadi asin.

“Entah kenapa pada tahun ini kok asin ya, padahal tahun-tahun lalu tidak begini,” ujarnya.

Sulis menambahkan, Desa Jagapura Wetan termasuk salah satu desa yang mengalami kekeringan cukup parah tiap musim kemarau tiba. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat