Dalam rekaman lain, Putri Karlina bahkan terlihat menitikkan air mata saat menjelaskan dampak negatif dari aksi sweeping yang dinilai anarkis.
Sementara itu, Jajang Badrujaman, koordinator ormas Pemuda Akhir Zaman, mengakui keterlibatannya dalam sweeping tersebut. Ia mengatakan bahwa aksinya dilakukan dalam rangka menegakkan maklumat larangan warung buka siang hari selama bulan Ramadan.
“Saya ikut sweeping karena ingin menjalankan maklumat yang sudah ditandatangani Pemkab. Tapi saya akui, ada tindakan yang berlebihan,” ujar Jajang.
Namun, ia juga meminta Pemkab Garut untuk bersikap adil dengan tidak hanya menyalahkan ormas, tetapi juga menegur pemilik warung yang tetap beroperasi di siang hari.
“Kami memang salah, tapi tolong jangan hanya menyudutkan kami. Warung-warung yang melanggar aturan juga harus ditegur,” tambahnya.




