Lina menjelaskan penurunan tanah tersebut diperparah oleh abrasi pantai yang terus menggerus daratan.
Di Pantai Eretan, garis pantai telah mundur 212 meter dalam 15 tahun terakhir, menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir pasang air laut (rob) setiap tahunnya.
Kepala Bappeda-Litbang Indramayu Iin Indrayati mengonfirmasi wilayahnya menghadapi ancaman berlapis. Selain abrasi dan rob, intrusi air laut kini mulai merusak lahan pertanian dan tambak di wilayah pesisir.
“Tantangan utama meliputi aberasi parah, banjir rob tahunan, intrusi air laut, serta meningkatnya kerentanan sektor unggulan seperti pertanian dan perikanan terhadap perubahan iklim,” katanya.
Tim IPB memfokuskan kajian di Desa Karangsong sebagai representasi wilayah pesisir yang mengalami tekanan lingkungan.





