Daerah

Tatang Sudrajat Pimpin PDPKN, Dosen dari Seluruh Nusantara Sepakat Aklamasi

×

Tatang Sudrajat Pimpin PDPKN, Dosen dari Seluruh Nusantara Sepakat Aklamasi

Sebarkan artikel ini
Tatang Sudrajat Pimpin PDPKN, Dosen dari Seluruh Nusantara Sepakat Aklamasi
Dr. Tatang Sudrajat saat menerima mandat sebagai Ketua Umum PDPKN periode 2025–2029 di Kongres I PDPKN.

 

JABARNEWS | BANDUNG – Dr. Tatang Sudrajat, dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung, resmi memimpin Perhimpunan Dosen Pancasila dan Kewarganegaraan Nusantara (PDPKN) periode 2025–2029. Ia terpilih secara aklamasi dalam Kongres I PDPKN yang digelar di Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) Cimahi.

Kongres berlangsung secara hybrid dan melibatkan lebih dari 250 dosen dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua. Mereka hadir untuk mengukuhkan organisasi yang baru saja terbentuk ini.

Konsolidasi Organisasi Dimulai, Pelantikan Siap Digelar

Usai terpilih, Dr. Tatang langsung menyampaikan rencana awal masa kepemimpinannya. Ia menegaskan bahwa PDPKN akan segera menggelar konsolidasi internal dalam waktu dekat.

“Dalam sebulan ke depan, kami akan melakukan profiling keanggotaan, melengkapi struktur kepengurusan, dan menggelar pelantikan pengurus pada pertengahan Agustus 2025,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Abai dalam Tanggungjawab Terhadap Fasilitas Milik Publik

Langkah ini, menurutnya, penting untuk memperkuat fondasi organisasi dan memastikan seluruh dosen pengampu mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan dapat berkontribusi aktif.

Seminar Nasional Kupas Strategi Pembelajaran Pancasila-KWN

Selain kongres, PDPKN juga menggelar Seminar Nasional yang dibuka langsung oleh Rektor UNJANI Cimahi, Prof. Dr. Agus Subagyo. Acara ini menghadirkan sepuluh narasumber dari berbagai perguruan tinggi, yang membahas strategi penguatan pendidikan karakter melalui mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.

Dr. Syafrizal, Ph.D. dari Universitas Islam Sumatera Utara, menekankan pentingnya eksistensi PDPKN dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi. “Organisasi ini harus hadir dan berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa,” tegasnya.

Prof. Dr. Ruswiati dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya membahas komunikasi nilai Pancasila lintas generasi. Sementara itu, Dr. Zaenal Abidin dari UNJANI menyoroti pentingnya standarisasi materi dan metode pembelajaran agar lebih sistematis.

Baca Juga:  Duh! Mucikari Asal Pematangsiantar Ini Jual Perempuan di Media Sosial

Bangun Sinergi dengan BPIP, Bumikan Pancasila di Kampus

Kehadiran PDPKN turut diapresiasi oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Salah satu anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah, yang hadir sebagai keynote speaker, menyampaikan dukungan penuh terhadap organisasi ini.

Menurutnya, PDPKN dapat menjadi mitra strategis BPIP dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara konstruktif di lingkungan kampus. “Hubungan antara PDPKN dan BPIP harus bersifat sinergis untuk membumikan nilai-nilai Pancasila,” ungkapnya.

Dosen Unikom Bandung, Dr. Musa Darwin Pane, juga menegaskan bahwa dosen memiliki peran krusial dalam menanamkan adab Pancasila. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ragam Pendekatan untuk Perkuliahan yang Bermakna

Beberapa narasumber juga menawarkan pendekatan-pendekatan baru dalam pembelajaran. Budi Kurniawan, M.Hum dari ISBI Bandung, menekankan perlunya pendekatan kultural agar pembelajaran lebih relevan dengan konteks sosial mahasiswa.

Baca Juga:  Ogah Ikutan Citayam Fashion Week, Pemkot Cimahi Tegas Larang Fashion Show di Zebra Cross

Dr. Pieter Jacob Pelupessi dari Universitas Pattimura, Ambon, menyoroti pentingnya paradigma kepedulian sebagai pondasi integrasi nasional. Sedangkan Dr. Faharudin dari Universitas Dayanu Ikhsanudin membahas peran Pancasila dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis.

Di sisi lain, Dr. Muhtar Syam dari Universitas Muhammadiyah Papua menekankan pentingnya strategi pembelajaran yang adaptif, termasuk menghadapi tantangan di daerah-daerah terpencil.

Senada dengannya, Dr. Achdijat Sulaeman dari Universitas Al Ghifari mengajak para dosen untuk mengembangkan pendekatan multidimensional guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dengan semangat kolektif dan dukungan nasional, PDPKN kini melangkah maju. Di bawah kepemimpinan Dr. Tatang Sudrajat, organisasi ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi yang solid untuk memperkuat pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia.(Red)