“Saluran drainase yang tidak dilengkapi dengan gorong-gorong menyebabkan resapan air berlebih ke dalam tanah. Hal ini meningkatkan tekanan air pori, mengurangi kekuatan geser tanah, serta mengganggu stabilitasnya,” ujarnya saat dihubungi awak media, Kamis (20/3/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa area yang terdampak tanah bergerak dulunya merupakan sumber mata air yang masih aktif hingga kini.
Akibatnya, struktur tanah terus terkikis oleh air dari dalam, sehingga daya tahannya semakin melemah.
“Memang benar, di bawah lokasi tersebut terdapat mata air yang masih mengalir. Airnya masuk ke dalam tanah, menyebabkan kondisi tanah di sana menjadi tidak stabil,” tambahnya.