Daerah

Tinggalkan Rentenir, Warga Jabar Kini Bisa Renovasi Rumah Lewat Skema Resmi HOME dari Kementerian PKP

×

Tinggalkan Rentenir, Warga Jabar Kini Bisa Renovasi Rumah Lewat Skema Resmi HOME dari Kementerian PKP

Sebarkan artikel ini
Dedi Mulyadi
Menteri PKP Maruarar Sirait dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ajak masyarakat jauhi rentenir dan manfaatkan Pembiayaan HOME. (Foto: Istimewa).

Sebagai bagian dari peluncuran, dilakukan pula penyerahan simbolis kunci rumah subsidi KPR FLPP kepada 20 penerima manfaat serta akad kredit kepada 10 nasabah PNM Mekaar. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) digandeng sebagai mitra utama penyalur pembiayaan, terutama bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.

Baca Juga:  Gawat! Lima Kecamatan di Karawang Ini Terancam Kekeringan Dampak El Nino

Maruarar menambahkan, sebanyak 26 juta rumah tidak layak huni (RTLH) di Indonesia menunggu untuk direnovasi, dan Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan kebutuhan renovasi tertinggi. Untuk itu, peran serta pemda sangat krusial dalam mendukung pemerataan akses perumahan layak.

Gubernur Dedi Mulyadi menyambut program ini dengan antusias. Ia menyoroti tingginya kebutuhan hunian di Jawa Barat yang tak sebanding dengan ketersediaan lahan. Menurutnya, program HOME sangat relevan untuk masyarakat yang sudah memiliki lahan atau bangunan namun terkendala biaya renovasi.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Tanam Padi di Lahan Sitaan Jaksa Agung, Dukung Swasembada Pangan Nasional

“Program ini menjadi jawaban bagi banyak warga yang selama ini hanya bisa pasrah karena tidak mampu memperbaiki rumah. Sekarang mereka bisa punya rumah layak sekaligus tempat usaha yang legal dan sehat,” kata Dedi.

Baca Juga:  Pertahankan Kinerja bank bjb, Yuddy Renaldi Jadi Bankers of The Year 2020

Program Pembiayaan HOME bukan hanya menawarkan dana, tapi juga pendampingan dan pelatihan dari PNM agar masyarakat tidak hanya mendapat tempat tinggal yang lebih baik, tetapi juga mampu mengembangkan usaha dan naik kelas secara ekonomi. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pages ( 2 of 2 ): 1 2