Pendiri 347 Homebreaks, Dendy Darman, menegaskan bahwa desain sejak awal diposisikan sebagai medium untuk menjawab kebutuhan hidup sehari-hari. Ia melihat kolaborasi ini sebagai ruang dialog antara brand dan komunitas yang lebih luas.
“Bagi kami, desain adalah cara menghadirkan fungsi dan keindahan dalam aktivitas harian. Kolaborasi ini bukan sekadar soal produk, tetapi tentang memperluas ruang agar komunitas bisa merasa terhubung dan berekspresi,” kata Dendy.
Menurutnya, spirit independen yang tumbuh di Bandung justru menemukan relevansinya ketika mampu berdialog dengan konteks kota lain, tanpa kehilangan akar kulturalnya. Hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi brand lokal yang lahir dari komunitas.
Melalui pendekatan desain yang fungsional dan visual yang merujuk pada karakter street culture Bandung, kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana praktik kreatif lokal dapat bertahan di tengah arus industri gaya hidup yang cepat berubah. Lebih jauh, kolaborasi ini menegaskan posisi Bandung sebagai kota yang terus hidup melalui interaksi komunitas, ruang publik, dan nilai-nilai independensi yang dijaga lintas generasi. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





