Deklarasi UKO: Dari Inovator Ke Pilkada, ‘Memang Bukan Calon Wali Kota Biasa!

Deklarasi UKO: Dari Inovator Ke Pilkada, ‘Memang Bukan Calon Wali Kota Biasa!
Ujang Koswara (UKO) saat deklarasi pencalonan Wali Kota Bandung pada Pilkada 2024.

JABARNEWS | BANDUNG  – Inovator sosial, Ujang Koswara alias UKO mendapat dukungan para pekerja kreatif, aktivis sosial, dan politisi Partai Gerindra Kota Bandung dalam deklarasi sebagai Calon Wali Kota Bandung 2024-2029.

Deklarasi berlangsung Senin, , 27 Mei 2024, Ujang Koswara mendeklarasikan dirinya dengan tagline “Bukan Calon Walikota Biasa” di Jl. Karang Tinggal No. 17 Kota Bandung

Seniman Benny Syafaat memandu acara deklarasi di no hadapan para tokoh masyarakat yang hadir. Mereka antara lain, seperti H. Fajar Ahmad Kunaefi, Tokoh Persatuan Masyarakat Tionghoa H. Oting, aktivis lingkungan dari Komunitas Cikapundung, Komunitas Kujang Pajajaran, KBPP Polri, LSM Buana, serta kader Partai Gerindra dan relawan.

Ujang Koswara selama ini terkenal sebagai enterpreuner sosial yang mengembangkan Limar (Lampu Mandiri Rakyat). Sebuah inovasi yang memberi solusi penerangan bagi daerah yang belum teraliri listrik.

Inspirasi Kepedulian Sosial

Puluhan ribu lampu Limar karya UKO telah terpasang di seluruh pelosok Indonesia hingga pulau terluar yang tidak pernah mendapatkan listrik. Sehingga namanya pun sempat nampang di  film dokementer National Geographic, sebagai salah satu  menjadi sumber inspirasi  gerakan kepedulian sosial.

Baca Juga:  Warga Cianjur Jangan Khawatir, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman

“Kang Ujang adalah salah satu dari banyak orang kreatif dan inovatif yang ada di Bandung. Banyak wilayah di Indonesia yang sekarang memiliki penerangan berkat inovasinya. Dalam berkarya, dia juga selalu melibatkan banyak orang dan komunitas,” kata Fajar Ahmad Kunaefi, putra Gubernur Jabar Aang Kunaefi.

Fajar percaya bahwa Ujang Koswara sangat penting bagi Bandung, yang dikenal sebagai kota kreatif. Karena Kegiatan Ujang Koswara yang langsung menyentuh masyarakatkmembuatnya menjadi akrab dengan warga.

“Salah satunya adalah kegiatan Geulisan (Gerakan Urang Nulisan Alquran) adalah sebuah inisiatif UKO yang menginspirasi masyarakat untuk memahami Al-Quran,” ujarnya.

Baca Juga:  Kejari Purwakarta Musnahkan Barang Bukti Perkara Narkotika Hingga Uang Palsu

Bahkan akhir pekan lalu, lanjutnya, dia bersama Pemkab Bandung melalui gerakan ini meraih rekor MURI setelah melibatkan 38 ribu peserta menulis dan menebalkan Alquran.

Poster Ujang Koswara di Pilkada Kota Bandung 2024
Poster Ujang Koswara di Pilkada Kota Bandung 2024

Bukan Calon Wali Kota Biasa

Ujang Koswara optimistis kalau masyarakat menginginkan dan dukungan tokoh masyarakat dan kader Partai Gerindra untuk maju sebagai Bakal Calon Walikota Bandung. Masyarakat Bandung dapat melihat rekam jejaknya baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Sebagai anak petani dari Garut yang besar di Cicadas, saya merasakan seperti apa yang masyarakat Bandung rasakan pada umumnya. Karya-karya yang saya buat selama ini bertujuan memberikan solusi, dan tidak hanya masyarakat Bandung saja yang merasakan, tetapi masyarakat di seluruh Indonesia,” ungkap Ujang Koswara.

Lahir di Garut pada tahun 1968, Ujang Koswara terkenal melalui program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di pedesaan. Ia menciptakan Lampu Mandiri Rakyat (Limar), sebuah inovasi yang menerangi daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN.

Baca Juga:  Hari Aids Sedunia, Jangan Ada Lagi Diskriminasi Terhadap ODHA

Menjelang Pilkada Kota Bandung 2018 lalu, Ujang Koswara menarik perhatian warga Kota Bandung. Berbeda dengan tokoh politik lainnya, saat itu ia tidak memasang baliho untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Sebaliknya, ia memasang baliho berukuran raksasa di beberapa ruas jalan protocol Kota Bandung dengan pesan yang mengundang gelak tawa dan rasa penasaran orang yang melihatnya: “Ujang Koswara, Bukan Calon Wali Kota“.

Pada Pilkada 2024 kali ini, Ujang Koswara melanjutkan tagline tersebut dengan menambahkan “Bukan Calon Walikota Bandung Biasa“. Kiprahnya menjadi penting bagi Kota Bandung, terutama karena tidak ada incumbent yang mengikuti kontestasi Pilkada Bandung tahun ini.

Akhir kata dia hanya mengatakan, “Bismillah, semoga bisa memberikan solusi bagi Kota Bandung.” (red)