
“Melasti dilakukan untuk menyucikan unsur-unsur Tri Hita Karana, baik secara sekala maupun niskala. Ritual ini bertujuan menciptakan harmoni antara buana alit (mikrokosmos) dan buana agung (makrokosmos),” ujar Rudhita.
Ia menambahkan bahwa pemilihan perairan Desa Segara Jaya sebagai lokasi ritual sesuai dengan Desa Pakraman (wilayah) Bekasi.
Selain sebagai bagian dari tradisi, hal ini juga mencerminkan komitmen umat Hindu Bekasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua PHDI Kota Bekasi tersebut menyoroti bahwa ritual ini sejalan dengan semangat pelestarian budaya dan kearifan lokal yang kerap digaungkan oleh tokoh masyarakat Sunda, Kang Dedi Mulyadi.
“Kita ketahui bersama bahwa Gubernur terpilih Jawa Barat, Bapak Dedi Mulyadi, selalu menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal serta melestarikan budaya dan alam. Ini adalah wujud bakti kepada tanah leluhur,” tegasnya.