Kariyanto juga menjelaskan bahwa penyesuaian kebijakan tetap berpotensi terjadi, mulai dari perizinan, pajak pertambahan nilai, hingga tingkat komponen dalam negeri. Namun, beban biaya terbesar seperti impor dapat ditekan karena kendaraan akan diproduksi langsung di dalam negeri.
Pabrik VinFast di Subang dibangun di atas lahan seluas 271 hektare yang berlokasi di Km 110 Subang. Pada tahap pertama, sekitar 9 hektare akan dioperasikan yang mencakup fasilitas produksi dan lintasan uji kendaraan atau test track.
Perusahaan menargetkan tahap awal operasional berlangsung pada kuartal I hingga II tahun depan, sementara peresmian pabrik direncanakan tidak lama lagi. Kariyanto menyebut undangan untuk peresmian akan segera disampaikan sebelum libur akhir tahun.
“Peresmian tidak akan lama lagi. Rekan-rekan dari Bandung akan kami undang. Tanggalnya segera diumumkan sebelum libur akhir tahun,” jelasnya.
Pada fase awal, pabrik ini diproyeksikan menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja dari berbagai lini produksi. Progres pembangunan disebut berjalan sesuai rencana, bahkan sejumlah personel penting sudah mulai bertugas di lokasi.





