Mereka menegaskan bahwa suara masyarakat harus menjadi bagian utama dalam proses perencanaan pembangunan.
“Kalau suara warga terus diabaikan, kami siap terus melakukan perlawanan secara damai sampai ada kejelasan. Kami ingin pembangunan yang manusiawi dan inklusif,” pungkas Alimudin.
PWMBR berharap ada ruang dialog yang jujur dan adil agar pembangunan tidak meninggalkan rakyat di belakang, melainkan membawa kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News