Warga mengancam akan terus melakukan tekanan jika kepala desa tidak segera mengundurkan diri. Mereka juga menyatakan siap menyegel kantor desa jika tuntutan diabaikan.
Ketegangan sempat mereda setelah pihak kepolisian dan TNI menengahi aksi dan memfasilitasi audiensi antara perwakilan warga dan kepala desa.
Dalam audiensi tersebut, kepala desa mengakui telah beberapa kali menjalani pemeriksaan, namun menolak mundur sebelum ada putusan hukum yang tetap.
“Saya tidak akan mengundurkan diri sebelum ada keputusan dari pengadilan,” ujarnya di hadapan warga.
Kekecewaan warga akhirnya memuncak. Meski audiensi berlangsung, kantor desa tetap disegel menggunakan kayu sebagai bentuk protes. Namun setelah pembacaan kesepakatan yang dirasa cukup memuaskan sementara, massa membubarkan diri secara tertib. (Mul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News