JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Jawa Barat mengeluhkan Konsep work from home (WFH) yang dinilai membuat produktivitas berkurang. Akibatnya, penyerapan anggaran termasuk sektor belanja negara di Jawa Barat ikut terhambat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga saat ini sebagian pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar masih menerapkan WFH. Sebagian lainnya, saat ini tak lagi menerapkan WFH setelah pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) berakhir. Dengan demikian, diharapkan dapat kembali memaksimalkan penyerapan anggaran.
“Salah satunya penyerapan anggaran kita nih masih belum maksimal. Kemarin rapat di Istana Bogor, ekonomi kita di caturwulan II ini minus 4 (tingkat) se-Indonesia. Pak jokowi memerintahkan, bulan Juli, Agustus, September belanja negara sebagai satu satunya sumber penggerak ekonomi untuk dipush pembelanjaannya,” ujar Ridwan Kamil, Kamis (16/7/2020).
Ridwan Kamil menyampaikan, pihaknya telah melakukan evaluasi sehingga menemukan bahwa konsep WFH menjadikan penugasan para pegawai tidak produktif. Dengan kebijakan WFH ketika PSBB pun membuat sejumlah dinas yang tidak bisa ke lapangan untuk melakukan pembelanjaan secara maksimal.
Dia berharap, dengan peningkatan kewaspadaan, hal ini bisa diatasi.
“Mudah-mudahan dengan naiknya kinerja dan penyerapan se indonesia, (pertumbuhan ekonomi Indonesi dan Jabar) kita tidak minus,” harap Ridwan Kamil. (Red)