Jurnal Warga

Mengolah Raga untuk Mengolah Jiwa

×

Mengolah Raga untuk Mengolah Jiwa

Sebarkan artikel ini
Seorang wanita tersenyum bahagia saat menggunakan elliptical trainer di gymnasium, mencerminkan filosofi mengolah raga dan jiwa untuk refleksi diri di tengah padatnya rutinitas Jabodetabek
Ardila menikmati sesi kardio di gym sebagai momen refleksi diri, membuktikan bahwa olahraga bukan hanya soal fisik tapi juga mengolah jiwa. (Foto: Dok. Daffa Aulia Ahmad)

Adila mencoba berempati pada hidup. Terjebak dalam rutinitas sebagai pekerja paruh waktu bukan pilihannya. Namun, tuntutan duniawi untuk bisa bertahan hidup.

Letihnya dapat menyambung hidupnya, tetapi raga dan jiwanya terkoyak. Ketika terjebak dengan tuntutan dan mobilitas, ia mulai kehilangan identitas. “Saya tuh butuh olahraga karena saya ingin merefleksikan diri sambil terpisah dengan tuntutan duniawi, lho,” sambungnya.

Baca Juga:  Soal MoU Kejaksaan dengan Kepala Desa di Garut, Asep Ancam Lapor KPK

Refleksi Diri Sambil Melawan Stigma

Mengolah raga berarti mengupayakan menyehatkan tubuh dan menyeimbangkan pikiran. Mendapatkan tubuh bagus dan ideal merupakan “karunia” dari berolahraga dengan tepat dan benar.

Baca Juga:  Penegak Hukum, kok Terjerat Hukum?

Berkaca pada laporan Populix tentang “Understanding Indonesia’s Sports Trends”, mereka mendeklarasikan sembilan dari 10 orang Indonesia rutin berolahraga.

Pages ( 2 of 3 ): 1 2 3