Oleh: Moh. Fajar Shiddiq Permana, S.Kom.I., M.I.Kom. (Humas BKBH PP Persatuan Islam & Ketua PC Pemuda Persis Kiaracondong)
JABARNEWS – Setiap bulan Agustus, kita melihat Merah Putih mulai berkibar di berbagai sudut jalan, kantor, dan rumah-rumah penduduk. Namun ironisnya, semangat menjaga dan menghormati simbol negara ini belum sepenuhnya hidup dalam sanubari sebagian generasi muda. Ada yang mengganti bendera nasional dengan simbol lain, bahkan mengabaikannya demi kepentingan budaya pop yang tak relevan dengan perjuangan bangsa.
Fenomena ini menunjukkan gejala penurunan kesadaran simbolik, yang apabila dibiarkan, akan menggerus identitas nasional, terutama di kalangan generasi digital. Sebagai umat Islam dan warga negara, kita perlu merenung: Apa sebenarnya makna Merah Putih bagi kita? Dan bagaimana Islam memandang simbol-simbol negara?
Islam dan Simbol Negara: Letak Adab dan Tauhid
Dalam ajaran Islam, simbol bukan sekadar benda mati, melainkan memiliki nilai representasi. Rasulullah ﷺ sendiri dalam sejarah dakwahnya mengibarkan bendera dan panji sebagai penanda identitas umat dan strategi pergerakan.
Merah Putih sebagai simbol negara adalah representasi sejarah, pengorbanan, dan persatuan yang dibangun atas semangat kemerdekaan dari penjajahan.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, serta ulil amri di antara kalian…” (QS. An-Nisa: 59).