
Aktivis Perempuan Cianjur Lidya Umar juga turut menyayangkan kebijakan sekolah untuk tes kehamilan. Sebab menurutnya, yang dilakukan seharusnya lebih kepada pembinaan siswa di sana.
“Ya sayang disayangkan, harusnya cenderung ke pembinaan bukan sampai ke arah tes. Karena itu ranah privasi yang harusnya dilindungi. Dampaknya ke psikologi anak,” pungkasnya. (detik. com, 23/01/2025)
Sesat Pikir dalam Mengatasi Seks Bebas
Seks bebas di kalangan remaja memang menjadi PR bersama semua pihak, termasuk sekolah. Hanya saja, program tes kehamilan untuk mencegah seks bebas ini bukanlah solusi yang tepat dan bijak.
Bukankah justru kehamilan itu terjadi setelah adanya seks bebas? Bagaimana mungkin dikatakan tes kehamilan untuk mencegah! Belum lagi kenyataan bahwa tidak semua yang melakukan seks bebas dinyatakan positif hamil. Inilah yang dimaksud sesat pikir dalam mengatasi masalah seks bebas di kalangan siswi.