JABARNEWS | BANDUNG – Nilai tukar (kurs) rupiah masih dibayangi sentimen negatif global. Pada Senin (4/5/2020) 09.08 pagi, nilai tukar Rupiah bergerak melemah 82 poin atau 0.55 persen menjadi Rp.14.964 per dollar AS dari sebelumnya Rp.14.882 dollar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, sentimen negatif kelihatannya membayangi pergerakan pasar keuangan hari ini.
“Pasar khawatir dengan pelonggaran karantina wilayah di beberapa negara akan menimbulkan kasus Corona gelombang kedua,” ujar Ariston. Senin (4/5/2020).
Selain itu, pasar juga mengkhawatirkan ketegangan hubungan antara AS dan China belakangan ini, karena provokasi AS akan memicu perang dagang lagi antar kedua negara.
Pasar juga mengantisipasi buruknya data-data ekonomi di AS dan di negara-negara pandemi lainnya yang akan dirilis pekan ini, seperti data tenaga kerja, data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur, neraca perdagangan, dan data lainnya.
“Rupiah mungkin bisa melemah mengikuti sentimen negatif tersebut,” kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan berpotensi tertekan menuju level Rp15.000 per dolar AS dan level dukungan di Rp14.800 per dolar AS.
Pada akhir pekan lalu (30/4), rupiah ditutup menguat signifikan 413 poin atau 2,7 persen menjadi Rp14.882 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.
Pukul 10.00 WIB: Kurs Rupiah Melemah 114 Poin
Nilai tukar rupiah melemah 114 poin atau 0,76 persen ke level Rp14.995 per dolar AS, saat indeks dolar AS menguat 0,22 persen atau 0,219 poin ke posisi 99,298.
Pukul 11.02 WIB: Kurs Rupiah Melemah Tajam 239 Poin
Nilai tukar rupiah melemah tajam 239 poin atau 1,60 persen ke level Rp15.120 per dolar AS, saat indeks dolar AS menguat 0,23 persen atau 0,236 poin ke posisi 99,315. (Red)