Program ini merupakan bagian dari target pemerintah menyalurkan 1,3 juta ton beras SPHP pada periode Juli–Desember 2025.
Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menilai GPM strategis untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Gerakan ini sangat strategis untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga stabil di semua lapisan. Ini wujud nyata kehadiran pemerintah dalam melindungi ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Ia menyebut operasi pangan murah sebelumnya terbukti menekan lonjakan harga beras di daerah.
“Empat minggu lalu, data menunjukkan kenaikan harga beras terjadi di 233 kabupaten/kota. Namun saat rapat inflasi Senin lalu, jumlah itu turun menjadi 200 daerah. Artinya, strategi stabilisasi harga dengan stok Bulog sudah berjalan pada jalur yang tepat,” ungkap Tito.