BPJS Ketenagakerjaan Berikan Bantuan Bagi Pekerja Penyandang Disabilitas

JABAR NEWS | BANDUNG – BPJS Ketenagakerjaan memberikan 175 alat bantu bagi pekerja penyandang disabilitas di Bandung. Hal itu dalam rangka meningkatkan kemandirian dan demi terciptanya kesetaraan.

Pemberian alat bantu tersebut diserahkan dalam acara Gebyar Pemberian Manfaat kepada penyandang disabilitas se-Jawa Barat, Selasa (08/08/2017).

“Bantuan yang kita berikan seperti alat bantu gerak maupun alat bantu usaha atau alat bantu kegiatan usaha bagi para pekerja disabilitas,” ujar Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto saat diwawancara usai menghadiri acara.

Agus menjelaskan ada dua dimendi dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan, yakni dimensi bisnis dan dimensi sosial. Dimensi bisnis karena dalam pengelolaan dana BPJS Ketenagakerjaan bersifat bisnis supaya hasilnya optimal kemudian hasil pengelolaan dananya diberikan kepada peserta.

Baca Juga:  Waduh, 91 Juta Data Pengguna Tokopedia Diduga Bocor

Pekerja disabilitas saat menerima bantuan yang diserahkan oleh Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, Selasa (08/08/2017). (Foto: Red)

Kemudian dimensi sosial, didalam mengelola dana tersebut sedapat mungkin juga memberikan manfaat bersifat sosial.

“Pemberian bantuan ini merupakan salah satu bentuk dimensi sosial yang merupakan salah satu program dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Gelar Oprasi Pekat Lodaya 2019, Ini Hasilnya

Ia mengatakan saat ini sudah terdaftar 300-400 peserta pekerja disabilitas se-Jawa Barat dengan target 1000 peserta.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, M. Hanif Dhakiri berharap para perusahaan yang ada di Indonesia ikut mendukung meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas ke pasar kerja.

“Kalau ketentuannya itu kan untuk perusahaan swasta 1 persen bagi penyandang disabilitas. Dan kita terus melakukan dorongan kepada swasta baik dengan kerjasama dengan Kementerian BUMN maupun kerjasama dengan Kementerian Sosial,” ucapnya.

Hanif menerangkan, saat ini pemerintah sedang fokus terhadap pelatihan bagi penyandang disabilitas. Hal itu untuk bisa mendapatkan informasi dan mengembangkan potensi dari para penyandang disabilitas.

Baca Juga:  Katib Syuriah PCNU Purwakarta: Aksi People Power Banyak Kemudharatan

“Diperlukan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelatihan. Baik pelatihan dari perusahaan swasta ataupun yang diselenggarakan oleh pemerintah sesuai bidang yang diminati,” terangnya.

Berikutnya, akses dari sisi pasar kerjanya. Artinya bahwa ada informasi pasar kerja yang bisa mempertemukan antara penyandang disabilitas yang punya kompetensi tertentu dengan perusahaan yang hendak menggunakan potensi dari para penyandang. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat