Saat ini, sebanyak 103 Kopdes Merah Putih percontohan telah beroperasi, mengelola berbagai unit usaha seperti gerai sembako, apotek desa, klinik desa, simpan pinjam, pergudangan, serta layanan logistik berbasis desa.
Zulhas menegaskan bahwa unit-unit usaha tersebut sudah menunjukkan potensi keuntungan, sehingga layak memperoleh pembiayaan dari bank sesuai ketentuan dalam PMK.
“Kalau usahanya sudah bagus, kelihatan kita pikirkan. Ini kan cara yang benar ya. Akan jalan bagus dan sebagainya. LPG masih untung, sembako ada untungnya, pupuk ada untungnya, ya kan,” ucapnya.
Kopdes juga bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk jasa pengiriman, yang turut memberi margin keuntungan bagi koperasi. Setelah terbukti berjalan dan menguntungkan, barulah modal tambahan difasilitasi lewat skema kredit perbankan.
“Modalnya itu nanti dapat pinjaman dari Himbara, plafon (kredit), bukan dibagi duitnya,” jelas Zulhas.