Dedi Mulyadi Sedih Dengar Cerita Mak Iyom Pedagang Gula Aren di Sukabumi

JABARNEWS | SUBANG – Jagat media sosial dan media massa viral dengan kisah Mak Iyom yang menjadi korban pemalakan orang tak dikenal (OTK) di Sukabumi.

Pemalakan itu terjadi beberapa bulan lalu namun baru viral setelah ada seorang warganet yang bercerita di media sosial.

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi bertemu dengan Mak Iyom. Pertemuan itu terjadi di rumah Kang Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.

Kepada Dedi Mulyadi, Mak Iyom menceritakan ia sudah berjualan gula aren dan ranggining sejak 4-5 tahun lalu. Sebelumnya ia bekerja di peternakan ayam dan bertugas memilah telur.

“Mak udah tua juga pingin usaha sendiri. Jadi ambil gula aren sama ranggining dari bos. Bayarnya mundur sebulan sekali,” ucap Mak Iyom seperti dalam rilis yang diterima, Selasa (10/8/2021).

Selama ini ia berjualan keliling mulai dari rumahnya di Kampung Manggis, Desa Cimanggis, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi ke sejumlah daerah. Ia berkeliling dengan memanfaatkan jasa ojek pangkalan kampung.

Baca Juga:  JAAN: Atraksi Topeng Monyet Berpotensi Sebarkan Penyakit TBC

Ia menjual gula aren tradisional yang masih dibungkus daun berbentuk lonjong. Satu bungkus ia jual Rp 15 ribu kepada warga.

Selain gula aren, Mak Iyom juga menjual panganan khas yakni ranggining. Dalam sehari ia bisa mengantongi untung bersih Rp 30 ribu.

Mak Iyom menjelaskan kejadian pemalakan bermula saat ia akan mengantarkan pesanan ke Hj Ira di Cikareo. Tiba-tiba ia dihampiri oleh OTK yang mengenakan seragam.

“Waktu itu ada 15 motor pakai loreng warna putih. Awalnya tanya masker sama KTP, tapi Emak lupa (tidak pakai masker dan tidak bawa KTP). Terus minta uang Rp 50 ribu, tapi Emak enggak ada uang. Jadinya dia minta 5 bungkus gula aren dan Emak kasih karena takut,” ujarnya.

Baca Juga:  Dukung Genggam, Ini Permintaan Bupati Bekasi Pada UMKM

Mak Iyom yang ketakutan pun menangis karena dagangannya diambil. Sambal berjalan ia akhirnya bertemu seorang tukang ojek bernama Mang Elud. Ia pun diantar pulang.

“Mak teh sedih, nangis. Terus ada ojek Mang Elud tanya kenapa nangis, Emak bilang tadi gulanya diambil. Sama ojek terus dianterin pulang. Pas mau dibayar Mang Elud enggak mau dibayar,” ucapnya.

Sesampainya di rumah Mak Iyom hanya bisa merenung karena dagangannya raib dibawa OTK. “Tapi Emak bersyukur enggak kenapa-kenapa. Kalau dagangan mah udah Mak Iyom ikhlasin sekarang,” tuturnya.

Selepas kejadian tersebut Mak Iyom sempat rehat berjualan. Namun kini ia sudah mulai aktif kembali karena ingin hidup mandiri tanpa berpangku tangan pada orang lain.

Mendengar cerita tersebut Kang Dedi Mulyadi merasa sedih sekaligus bangga terhadap Mak Iyom. Sebab tak seharusnya kejadian itu menimpa seorang nenek yang tegar hidup mandiri dengan berjualan keliling kampung.

Baca Juga:  Pria Busana Serba Hitam Tergantung Tak Bernyawa Bikin Geger Warga Sukabumi

Namun di sisi lain Mak Iyom memiliki jiwa tegar dengan mengikhlaskan dan kembali berjualan.

Kang Dedi pun memborong semua dagangan Mak Iyom yang masih tersisa dan memberikan tambahan modal. Ia juga membayar utang para pelanggan Mak Iyom yang belum dibayar. Selain itu Mak Iyom juga diberi sejumlah kotak berisi masker untuk dipakai saat berjualan.

“Ini saya bekali masker untuk dipakai saat dagang. Yang punya utang ke Mak Iyom saya lunasi dan tambahin buat modal. Biar tambah semangat dagangnya. Setiap peristiwa ada hikmahnya. Emak dimintain gula kan ada hikmahnya ketemu dengan saya. Mak semangat terus,” ujar Dedi Mulyadi. (Red)