Ditandu Tujuh Kilometer, Kakek Wajon Akhirnya Dirawat di Puskesmas Naringgul

JABARNEWS | CIANJUR – Muspika Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menepati janjinya untuk membantu Wajon (60) seorang seniman kecapi (wayang golek) yang tengah berbaring sakit.

Meskipun dengan cara ditandu, karena akses ke rumahnya terbatas, kini kakek Wajon sudah medapatkan dirawat di puskesmas setempat.

Informasi diterima, keberangkatan kakek Wajon sekeluarga pukul 08.00 WIB, dari rumah kediamannya, di Kampung Ujung Jaya RT 2/12, Desa Malati. Cara ditandu, jarak tempuh sekitar tujuh kilometer sampai di Puskesmas Naringgul, Jumat (21/8/2020).

Baca Juga:  Ini Cara Resimen Armed 2/1 Kostrad Dekatkan Diri dengan Masyarakat

Kepala Puskesmas (Kapus) Naringgul, Dr Yogeswara mengatakan pihaknya akan melakukan bantuan medis dengan semampunya hingga kakek Wajun bisa dinyataka sembuhkembali.

“Sudah dirawat. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, sakit diderita cukup lama, ada sekitar dua tahun,” ujar Yogeswara, Jumat (21/08/2020).

Kapus Naringgul memaparkan, mengenai segala biaya pengobatan gratis selama dirawat karena , kata dia, yang bersangkutan sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Pasien (kakek Wajon) dirawat dan observasi di puskesmas, nanti lihat perkembangannya dulu, nanti bila membaik cukup diobati saja. Dan, kalau tidak ada perkembangan akan dirujuk ke RSUD Sayang, Cianjur,” ujarnya.

Baca Juga:  Sudah Tahu Belum? Ternyata Deretan Artis Berikut Pernah Menjadi Paskibra

Sementara, hasil pemeriksaan pasien kata Dr Yoge, ia menderita penyakit diabetes dan ada komplikasi.

Terpisah, Rahlan (50) adik kandung kakek Wajon memaparkan, merasa bersyukur dan terbaru. Initnya, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Terima kasih atas Kepeduliaan sosial dan rasa kemanusiaan semua pihak.

“Khususnya dari Teamwork Cyber (tim kerja media online) telah peduli memfasilitasi juga Muspika Naringgul,” akunya.

Baca Juga:  New Normal, Rutan Kebonwaru Mulai Terima Tahanan Baru

Ia menyambungkan, dari pihak keluarga merasa bersyukur, saat ini hanya tinggal biaya keperluan untuk menunggu selama dirawat di puskesmas.

“Rencananya akan melelang alat-alat kesenian milik kakek Wajon, seperti kecapi, kendang, topeng, calung, tarawangsa, rengkong dan lainnya. Namun, itupun tidak utuh,’ ujarnya.

“Karena, istrinya tidak bekerja. Hanya sebagai ibu rumah tangga, dan buruh tani penghasilan sedikit,” papar Rahlan. (Mul)