DLHK Tertarik Temuan Sampah Jadi Bahan Bakar

JABARNEWS | BANDUNG – Penemuan Dimas Bagus Wijanarko, sampah plastik menjadi bahan bakar, rupanya jadi bahan pertimbangan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung. Pasalnya, untuk pengelolaan sampah residu baru teori ini yang bisa diterapkan untuk skala kecil.

Namun demikian untuk penerapannya itu bergantung kebijakan pimpinan alias wali kota Bandung. DLHK hanya mengarahkan saja.

“Sebenarnya di Kota Bandung ini semua jenis sampah sudah bisa kita selesaikan, yang organik dengan pengomposanya. Lalu yang daur ulang dan organik sudah banyak. Nah, yang layak jual ada bank sampah di mana-mana. Begitu juga untuk B3, ada pihak ketiga yang peduli. Untuk residu bisa habis oleh ini dan baru ini setahu saya,” terang Sekretaris DLHK Kota Bandung, Deddi Darmawan, usai menyaksikan kampanye yang dilakukan Dimas.

Baca Juga:  Ini Makna Logo Kementerian BUMN yang Baru

Deddi menuturkan, penyelesaian sampah dari sumber sampah lebih baik, sehingga tidak perlu ada TPS ataupun TPA.

Cukup sampah dikelola di RT dengan catatan di edukasi terlebih dulu.

Baca Juga:  Pemanggilan Iwan Bula Sebagai Saksi Tragedi Kanjuruhan Harus Ditunda, Ini Alasannya

“40% sampah plastik yang tidak bisa habis di TPA sana. Kita akan bisa cepat, ini sudah jadi. Bisa cepat dan dipake per RW. Hasilnya ya untuk petugas sampah saja dan masyarakat yang mengelola,” jelasnya.

Lanjut Deddi, pengelolaan sampah di Bandung harus ramah lingkungan, sederhana, dan bisa cepat.

Baca Juga:  Presiden Sri Langka Gotabaya Rajapaksa Dipaksa Mundur, Warga Kuasai Kamar Mewahnya

“Kalau disaksikan ini cocok, karena hariannya kita ini banyak menghasilkan sampah. Jangan sampai jadi produsen sampah plastik. Makanya skala kecil ini pas. Bayangkan jika diterapkan di RW dalam satu bulan. Produksi bahan ajar ini cuma 10 menit langsung netes minyak kan, kalau 1 RW 1 ton abis semua,” paparnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat