FBJ Sebut Banyak Masalah Dalam Pengelohan Sampah di Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Forum Bank Sampah Jabar (FBJ), Mohamad Satori mengatakan, banyak hambatan dalam mengembangkan bank sampah yang ada di Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Barat (Jabar).

Menurutnya semua masyarakat yang ada di Jabar belum semuanya terbiasa memilah sampah. Pihaknya menilai memilah sampah itu adalah kebiasaan.

“Masyarakat belum terbiasa memilah sampah. Karena memilah sampah itu adalah kebiasaan, atau habbit,” kata Satori dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri), di Plaza Belakang Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/2/2020).

Baca Juga:  Kemarin, 14 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

Dia menyebut regulasi mengenai bank sampah itu sudah ada terdapat pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (PermenLH). Namun Satori melihat hal tersebut tidak konsisten apa yang terjadi di lapangan.

“Mengenai bank sampah sebetulnya regulasinya sudah ada di PermenLH. Tapi kenyataan realisasi di lapangan selalu tidak konsisten,” jelasnya.

Satori menilai, hal tersebut terlihat dari perlakuan terhadap bank sampah yang dilakukan Kota/ Kabupaten.

Baca Juga:  Ingin Miliki Kulit Bersih dan Sehat? Coba 5 Kebiasaan Ini

“Ada yang diakui, dibayar, dan di gaji. Ada juga yang dibiarkan begitu saja. Dua hal ini penting akibatnya, bank sampah itu umumnya dilakukan dengan sukarela. Kalau sukarela, kan dilakukan dengan suka-suka, artinya bakal tidak fokus,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Satori, dari 27 Kota/ Kabupaten yang perhatian, dan bagus terhadap bank sampah ialah hanya Kota Bandung, Kota Sukabumi dan Kota Cimahi.

“Semuanya mempunyai bahan untuk bank sampah. Namun selama ini yang perhatian, dan bagus terhadap bank sampah ialah Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Karena Pemerintahnya sudah membantu mendanai,” ungkapnya.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca, Langit Bandung Cerah Berawan Hingga Diguyur Hujan

Satori menambahkan sebetulnya setiap daerah yang ada di Jabar sudah ada bank sampah. Namun yang berbeda adalah penekanannya.

“Semua daerah sudah tersedia bank sampah, namun yang membedakannya adalah penekanannya. Ada pemerintah yang memang hanya untuk mendapatkan adipura, dan ada juga yang terus menerus diperhatikan. Saya harap jangan hanya untuk mendapatkan Adipura,” pungkasnya. (Rnu)