Gagal Juara Indonesian Idol, Dede Jadi Rampok

JABARNEWS | TANGGERANG – Tujuannya memang mulia menyekolahkan anak di pondok pesantren, tetapi cara yang diambil Dede finalis Indonesian Idol  itu salah besar.

Pemilik nama Dede Richo Ramalinggam alias Dede Idol itu nekat merampok dengan modus pecah kaca mobil.

Akibatnya Dede yang disebut berkomplot dengan kakak kandungnya, Deni Fredla Ochlers. Diciduk polisi, sebelumnya ditembak karena hendak melawan petugas.

Dikutip suara.com, Dede  mengaku, beralih profesi dari penyanyi menjadi bandit pecah kaca karena jatuh miskin setelah tak lagi bersinar di dunia hiburan.

Baca Juga:  Gawat, Pelaksanaan Pemilu 2024 di Lima Kabupaten Ini Terancam Ditunda

“Keduanya ditangkap aparat Polsek Serpong di kediamannya, perumahan elite Icon Sampora, BSD Tanggerang,” kata Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan di Polsek Serpong, Rabu (19/9/2018).

“Dede Idol berperan sebagai otak sekaligus eksekutor, sedangkan Deni (Kakak Dede) bertugas mengamati situasi,” jelas Ferdy.

Sementara Dede Idol mengakui telah 10 kali melakukan perampokan karena membutuhkan uang.

Baca Juga:  Bulan Ramadhan Berakhir, Pesan Ma'ruf Amin: Semangat Ibadah Jangan Terhenti

“Saya menggunakan uang untuk membiayai sekolah anak saya di pondok pesantren. Sebelumnya kan saya bekerja sebagai penyanyi jalanan dan pernah ikut Indonesian Idol,” tuturnya.

Usai mengikuti Indonesian Idol 2008, Dede Idol mengaku jatuh miskin. Pemasukan ekonominya jadi tidak menentu.

Dede mempelajari cara merampok dengan modus pecah kaca melalui laman berbagi video YouTube.

Setelah mahir melakukan aksinya, Dede berulang kali sukses merapok. Namun, petualangannya mulai terendus setelah sukses menggasak barang berharga di dalam mobil pada area BSD City, Lengkong Gudang, Serpong, pada 15 September 2018.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Kunjungi Warga yang Tinggal 15 Tahun di Gubuk Reyot Tepi Hutan

“Sekarang saya menganggur. Sasaran mobilnya yang di parkir di pinggir jalan dan rumah makan. Mobil apa saja. Kalau yang ada alarmnya, pakai pecahan busi. Kalau tidak ada alarm, pakai mata obeng,” tandasnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat