Gawat! 35 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Zona Merah Covid-19

JABARNEWS I CIREBON – Sebanyak 35 Kecamatan di Kabupaten Cirebon, berstatus zona merah. Dan empat Kecamatan Orange serta satu berstatus kuning.

Puluhan Kecamatan yang berstatus zona merah ini, berdasarkan hasil dari evaluasi. Yang sebelumnya hanya sebanyak 23 Kecamatan, kini bertambah menjadi 35 kecamatan yang berstatus zona merah.

“Penambahan jumlah Kecamatan yang berstatus zona merah ini, karena berdasarkan hasil dari evaluasi jumlah kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Cirebon,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni, Senin (21/06/2021).

Baca Juga:  Kabupaten Garut Masuk PPKM Level 3, Helmi Budiman Sampaikan Pesan Ini

Puluhan kecamatan tersebut yakni Pabedilan, Gebang, Babakan, Karangsembung, Karangwareng, Susukan Lebak, Astanajapura, Lemahabang, Greged, Beber, Panguragan, Gegesik, Beber, dan Talun.

Kemudian, Sumber, Kedawung, Gunung Jati, Suranenggala, Plered, Plumbon, Dukupuntang, Gempol, Arjawinangun, Susukan, Kangenan, Ciledug, Sedong, Mundu, Tengah Tani, Jamblang, Ciwaringin, Palimanan, Gempol, dan Depok

Baca Juga:  HNW Kecam Sikap Presiden Prancis Biarkan Penistaan Nabi Muhammad SAW

“Jumlah total Kecamatan di Kabupaten Cirebon sebanyak 40 Kecamatan, 35 zona merah, sisanya 5 kecamatan yang masih orange dan kuning,” katanya.

Mengingat kondisi seperti ini, lanjut Suhaeni demi memutus rantai penyebaran Covid-19, pihaknya menutup beberapa Kantor Dinas dan Kecamatan yang dinilai terbanyak dengan kasus Covid-19. Seperti halnya Kantor Kecamatan Mundu dan Kantor Kesbangpol Kabupaten Cirebon.

“Kantor Kecamatan Mundu ditutup, karena stafnya ada yang terpapar Covid-19, bahkan ada satu keluarga di Kecamatan Mundu yang positif Covid-19,” katanya.

Baca Juga:  Jokowi Groundbreaking Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia

Namun, lanjut Suhaeni berdasarkan evaluasi risiko kesehatan masyarakat di kabupaten Cirebon saat ini masuk ke dalam status zona orange.

“Kabupaten Cirebon ini masuk pada risiko sedang penyebaran Covid-19. Meski demikian, kami akan tetap waspada, karena kluster keluarga menjadi penyumbang terbanyak yang terkonfirmasi Covid-19,” katanya. (Arn)