“Video tersebut tidak benar atau hoax,” tegasnya.
Polri pun membeberkan penjelasan terkait isi video tersebut yang diketahui merupakan hasil rekayasa.
“Faktanya, video tersebut bukanlah situasi sel yang ada di Mako Brimob, dan suara yang ada merupakan audio terpisah yang ditempel untuk menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” terangnya.
Di akhir klarifikasinya, Polri pun mengimbau agar publik tidak mudah percaya dengan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.
“Jangan mudah percaya dengan pemberitaan atau informasi yang belum jelas kebenarannya,” lanjutnya.(Dodi)
