Ibu Menyusui Mesti Tahu, Tiga Cara Ini Dapat Memperbanyak Produksi ASI

JABARNEWS | BANDUNG – Masalah yang sering dihadapi oleh para ibu menyusui salah satunya adalah kurangnya produksi asi yang membuat pasokan asi mudah habis. Sebenarnya, produksi ASI masing-masing ibu bisa mencukupi kebutuhan gizi bayi.

Hanya saja, produksi ASI yang dihasilkan setiap ibu bisa berbeda-beda. Padahal, Asi merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh bayi yang baru lahir.

Oleh karena itu berikut beberapa cara alami untuk memperbanyak ASI yakni:

Baca Juga:  Cak Imin Bersama Koalisinya akan Bentuk Tim Ahli, Ini Tugas dan Fungsinya

Pertama. Menyusui Setiap 2-3 Jam – Cara memperbanyak produksi Asi yang pertama yakni menyusui setiap 2 hingga 3 jam. Bayi yang baru lahir membutuhkan susu setidaknya 2-3 jam sehari tanpa peduli kondisi siang dan malam.

Hal tersebut menyebabkan produksi Asi pada tubuh menjadi berlimpah secara alami. Pasalnya ketika seringnya asi habis membuat otak untuk segera banyak memproduksi asi.

Kedua. Memompa Asi – Cara selanjutnya agar tubuh banyak memproduksi asi yakni dengan rutin memompa Asi. Ketika bayi sedang tidak menyusu maupun sudah kenyang menyusu tapi payudara masih terasa kencang, Anda bisa mengeluarkan ASI dengan cara dipompa.

Baca Juga:  Pemulihan Pasca Covid-19, PLN Bukukan Laba Bersih Rp14,4 Triliun pada 2022

Rasa kencang dan penuh pada payudara biasanya karena persediaan ASI belum sepenuhnya habis. Cara ini bisa membantu agar produksi ASI lebih banyak karena payudara yang kosong akan terus memproduksi ASI terus-menerus.

Baca Juga:  Truk Muatan Batu Terguling di Cadas Pangeran Malam Tadi, Lalulintas Sempat Lumpuh

Ketiga. Menyusui dari kedua sisi payudara – Cara untuk memperbanyak produksi ASI lainnya bisa dilakukan dengan membiarkan bayi menyusui secara bergantian pada kedua sisi payudara.

Biarkan bayi menyusu dari sisi payudara pertama hingga berhenti dengan sendirinya baru kemudian berikan sisi payudara yang lain. Adanya stimulasi atau rangsangan yang sama pada kedua sisi payudara dapat menjadi cara untuk memperlancar produksi ASI. (Red)