Ini Triknya Agar Makan Sate Tetap Aman

JABARNEWS | BANDUNG – Hari ini, seluruh orang berpesta daging. Mulai dari daging sapi hingga daging domba terhidang lengkap di meja makan. Berbagai olahan dari dua jenis daging ini pun lengkap tersaji.

Bahkan, rasa gurih membuat orang ingin memadukannya dengan sesuatu yang segar sehingga acar kerap jadi pilihan.

Acar biasa dibuat dari campuran ketimun, wortel dan nanas serta cabai dalam rendaman air cuka menyatu dalam satu suapan untuk untuk menambah sensasi pedas dan segar.

Menurut Pemilik Warung Sate Madura, Sulaeman, ada manfaat yang tersimpan dari campuran acar tersebut. Makanya tak heran, bila pemilik warung sate di Bilangan Antapani, Bandung ini menghidangkan sate daging sapi atau daging domba disertai acar.

Baca Juga:  Dokter Reisa: Jangan Kendor Terapkan Protokol Kesehatan 3M

’’Ada banyak manfaatnya (Acar, red). Misalnya bisa menjaga kadar kolesterol saat kita menyantap hidangan daging. Sekarang kan banyak orang takut makan daging, terlebih daging domba, karena kolesterolnya bisa naik,’’ tuturnya, Rabu (22/8/2018).

Menurutnya, acar memang sangat tepat disajikan bersama sate. Karena ada kandungan sayuran yang menjadi campuran acar ini bisa menurunkan tekanan darah. ’’Seperti kita tahu, di dalam acar itu ada bawang merah yang bisa mengobati darah tinggi,’’ terangnya.

Baca Juga:  Lima Tauladan Nabi Ibrahim AS di Momentum Idul Adha

Belum lagi, acar yang difermentasikan dengan cuka akan terasa sedikit asam. Jangan khawatir, rasa asam itu akan membantu menyelesaikan masalah pencernaan.

’’Jadi memang ini mengobati segala macam penyakit. Jadi intinya, acar ini harus disertakan ketika menyantap sate kambing,’’ paparnya.

Sebagai informasi, kandungan alami sayur dan buah membantu tubuh melawan radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel dan menimbulkan penyakit. Acar pun mengandung nutrisi antioksidan yang berperan untuk melawan radikal bebas.

Biasanya proses pengolahan bahan makanan membuat kandungan nutrisi pada sayur atau buah rusak bahkan berkurang. Sedangkan acar justru mempertahankan nutrisi asli makanan tetap terjaga.

Baca Juga:  Pelaksanaan WFH Bagi ASN Di Purwakarta Diperpanjang

Jika acar yang dibuat dengan cuka jadi pilihan, maka acar ini membantu memperlambat proses pencernaan makanan. Perut pun melepas glukosa dengan lambat dan mencegah kenaikan gula darah secara mendadak setelah makan apalagi konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat.

Acar menjadi antiglikemik atau penurun kadar gula untuk mereka yang resisten terhadap insulin dan yang memiliki risiko diabetes tipe 2.  (Tri)

Jabarnews | Berita Jawa Barat