LSI: Pengaruh Habib Rizieq Dan Amien Rais Anjlok

JABARNEWS | JAKARTA – Kasus hukum yang pernah menjerat Habib Rizieq Shihab rupanya berefek pada tingkat kesukaan masyarakat kepada imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu. Bahkan, jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA memperlihatkan banyak pengikut Habib Rizieq yang tak menggubris imbauannya.

Merujuk survei LSI pada pada Desember 2016, popularitas Habib Rizieq masih di angka 67,3 persen. Tapi berdasar survei LSI pada 10-19 Oktober 2018, popularitasnya anjlok menjadi 52,9 persen.

Baca Juga:  Kodim Bogor Gelar Komsos kepada mahasiswa dan Santri Papua

Menurut peneliti LSI Ikrama Masloman, turunnya popularitas Rizieq sejalan dengan anjloknya tingkat pengikutnya yang masih mematuhinya. “Terjadi kemerosotan tingkat kesukaan dari sosok ulama Habib Rizieq Shihab. Begitu juga mereka yang ingin mengikuti imbauanya,” kata Ikrama saat paparan hasil survei LSI bertajuk Ulama dan Efek Elektoralnya di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/11).

Sebelumnya, sebanyak 31,4 pengikut Rizieq masih mengikuti imbauannya. Sedangkan kini, tinggal 17 persen pengikut Rizieq saja yang masih menaatinya.

Baca Juga:  Pj Gubernur Berbisik Ke Pj Bupati, Ngomong Apa Ya ?

Ikrama menduga hal itu tak terlepas dari kasus hukum yang menjerat Rizieq. Bahkan, kasus hukum membuat ulama asal Petamburan, Tanah Abang itu memilih tinggal di Arab Saudi.

“Pengaruh Habib Rizieq berkurang semenjak tidak lagi di Indonesia dan dicitrakan bermasalah hukum,” tutur Ikrama.

Survei LSI juga menyigi tentang pengetahuan dan sikap responden terhadap Amien Rais. Ada 83,1 persen responden yang pernah mendengar nama mantan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Baca Juga:  Menkominfo Budi Peringatkan Meta Segera Bersihkan Konten Judi Online, Jika Tidak...

Namun, hanya 57,2 persen responden yang menyukai Amien. Sedangkan yang mengikuti imbauannya hanya 9,4 persen.

“Amien Rais sangat dikenal (tingkat pengenalan di atas 80 persen ,red), tapi yang mengikuti imbauannya di bawah sepuluh persen,” kata Ikrama.

Sebagai informasi, LSI Denny JA melakukan survei pada 10 -19 Oktober 2018 dengan jumlah responden 1.200 orang. Survei dengan metode multistage random sampling memiliki margin of error plus/minus 2,8 persen. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat