Menurutnya, jika pendapatan masyarakat belum stabil, orang akan sulit memutuskan untuk membeli rumah atau mengambil kredit perumahan.
“Mungkin itu kan perlu ekonomi jalan dulu baru pelan-pelan dia tumbuh, jadi kita enggak bisa paksa orang beli rumah atau pinjam buat beli rumah ketika income-nya enggak jelas,” kata Purbaya.
Meski demikian, serapan dana pemerintah di bank milik negara (Himbara) lain cukup tinggi.
Purbaya mengungkapkan dari total Rp 200 triliun dana yang ditempatkan di lima bank pelat merah, Bank Mandiri sudah menyalurkan Rp 40,6 triliun dari Rp 55 triliun atau 74%.
Lalu BRI menyerap Rp 33,9 triliun dari Rp 55 triliun (62%), BNI Rp 27,6 triliun dari Rp 55 triliun (50%), dan BSI Rp 5,5 triliun dari Rp 10 triliun (55%).
									




