Nasabah Bank Sampah Induk Cimahi Capai 1.500 Orang

JABARNEWS | CIMAHI – Jumlah nasabah Bank Sampah Induk Cimahi (Samici) setiap tahunnya mengalami penambahan. Terbukti, sejak diresmikan pada 2014 lalu hingga sekarang, sudah menghimpun sekitar 1.250 nasabah perorangan, ditambah dengan 250 nasabah unit bank sampah di seluruh wilayah Kota Cimahi.

Direktur Bank Samici, Warso Wijaya mengatakan, sampah yang dikelolah Bank Samici bukan sekedar jadi sampah semata. Namun bisa menghasilkan uang bagi warga yang menjadi nasabah. Baik nasabah perorangan, maupun nasabah unit.

“Sampai saat ini jumlah nasabah perorangan sekitar 1.250 orang. Padahal, saat pertama kali diresmikan itu jumlahnya kurang dari 50 nasabah. Kami bersyukur dengan keberadaan bank sampah ini masyarakat yang mau memilah sampah sudah lebih banyak. Efeknya, perekonomian masyarakat juga bisa meningkat,” ungkapnya di Kantor Induk Bank Samici, Jalan Usman Dhomiri, Selasa (12/2/2019).

Baca Juga:  Kodim 0204 Deli Serdang Pantau Kepulangan TKI Jalur Laut

Menurutnya, dalam sehari, Bank Samici mampu mengolah sampah 1-2 ton dari semua jenis sampah anorganik. Adapun jenis sampah tersebut, di antaranya plastik 29 jenis, logam 14 jenis, kertas 12 jenis, kaca diklasifikasi jadi tiga jenis, dan barang elektronik tiga jenis.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Belum Terima Surat Pengunduran Diri Khofifah

Sementara perputaran uang hasil pengolahan sampah di Bank Samici terbilang besar, yakni mencapai Rp 20-30 juta per bulan.

Ke depan target perputaran uang dari Bank Samici ini sebanyak-sebanyaknya. Mungkin nanti per-RT atau per-RW ada bank sampah. Makin banyak unit bank sampah, makin banyak sampah yang terkelola.

“Artinya ketika sampah terkelola banyak, maka sirkular ekonominya akan jelas. Yang tadinya masyarakat tidak tahu sampah itu dibuang begitu saja, sekarang tahu kalau sampah itu berharga menjadi rupiah, dan akan mendorong ekonomi kerakyatan juga,” bebernya.

Baca Juga:  Duh! Dedi Mulyadi Dibikin Kaget Dengan Lonjakan Tagihan Listrik

Menurutnya, uang milik nasabah tersebut tidak disimpan di Bank Samici, melainkan dikelola salah satu bank swasta yang telah dikerjasamakan. Sehingga bila nasabah ingin mengambil uang hasil tabungan sampahnya, bisa diajukan dan akan langsung ditransfer oleh pihak bank.

“Sekarang perkembangannya cukup bagus. Nasabah perorangan dan unit nambah terus. Bahkan, saldo mereka terus meningkat. Sejauh ini yang paling tinggi saldonya itu RSUD Cibabat, di atas Rp 100 juta. Unjani juga sampai Rp 6 juta,” ungkapnya. (Abh)



Jabarnews | Berita Jawa Barat