Pemkab Bekasi Sosialisasikan Program Gerakan Menggunakan Masker

JABARNEWS | BEKASI – Pemkab Bekasi meluncurkan program Genggam (Gerakan Menggunakan Masker) sebagai bagian dari sosialisasi gerakan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan). Langkah ini diharapkan bisa memutus mata rantai corona.

Sebanyak 200 ribu masker sudah dibagikan melalui kecamatan dan desa. Secara bertahap akan diberikan kepada 2,5 juta warga Bekasi. “Harapannya menggunakan masker di saat pandemi akan menjadi budaya warga Bekasi,” kata Sekda Kabupaten Bekasi Uju saat menerima tim Task Force Covid-19 Provinsi Jawa Barat ke Kabupaten Bekasi, belum lama ini.

Baca Juga:  Hari Kontrasepsi Sedunia, Pemkab Purwakarta Beri Layanan KB MKJP Gratis

Dijelaskan Uju, semua perangkat daerah dilibatkan dalam program Genggam. Ini sebagai bagian dari edukasi bahwa masker itu penting untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.

“Semua harus bergerak, tidak cukup hanya Dinkes saja yang bergerak dan harapannya pandemic Covid-19 segera berakhir. Upaya pencegahan promotif dan preventif menjadi utama selain memperkuat fasilitas layanan Kesehatan danbmenguatkan fungsi masyarakat untuk deteksi, pemeriksaan dan pengobatan lebih dini,” jelasnya.

Mewakili Tim Task Force Covid-19 Jawa Barat, dr Siti Nadia Tarmidji mengatakan pentingnya pengungkapan kasus positif. Tujuan diketahuinya kasus positif bisa menjadi alarm kondisi sebenarnya yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga:  Perampok Bawa Kabur Dana Bansos di Purwakarta, Begini Kronologisnya

“Jangan sampai menjadi berbeda persepsi, karna semakin banyak kasus positif dengan dilakukannya testing bukan berarti jelek tetapi justru semakin banyak kasus yang ditemukan dan semakin baik untuk intervensi sesuai dengan kondisi masyarakat,” tegas Nadia.

Upaya yang dilakukan dalam penurunan kasus di kawasan industri dengan mengsinergikan dan mengkolaborasikan seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan COVID-19.

“Semua memliki peran dan tanggungjawab, di kawasan industri peran para pengusaha yang ada disana dapat berpartisipasi dan telah dibentuk satgas sehingga deteksi dini untuk testing bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tentunya testing itu sangat penting dan diwajibkan minimal di perusahaan untuk meminimalisir terjadinya penularan,” jelas Uju.

Baca Juga:  Petugas Sita Ribuan Botol Miras Siap Edar di Garut

Sebelumnya, Nadia melihat langsung kesiapan RS Hermina Grand Wisata dalam menangani pasien Covid-19. Saat ini RS Hermina Grand Wisata menyediakan 54 TT dengan 4 ICU dan telah disiapkan 14 TT tambahan. RS ini juga membuat alur yang berbeda khusus untuk pasien Covid-19 dan Non Covid-19. (Red)