JAWABARAT | PANGANDARAN – Negara Kesatuan Republik Indonesua (NKRI) ini memiliki banyak sekali Partai Politik (Parpol) bahkan tercatat dalam ‘buku’-nya Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) yang mendaftarkan diri dalam kontestasi Politik pada Tahun 2019 saja ada sekitar 27 Parpol.
Namun, hal tersebut jika dilihat dari kacamata Mahasiswa Pangandaran, keberadaan Parpol ini perlu adanya pembongkaran atau perombakan seluruh bagian komponen yang ada dalam Parpol (OverHaul) .
Pasalnya, ketiga gabungan Mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Pangandaran (KMP), Satuan Mahasiswa Pangandaran – Tasikmalaya (Sampan) dan Paguyuban Mahasiswa Pangandaran (PMP) yang menggelar Focus Group Discusion (FGD), Senin (13/7/2020). menilai Pendidikan Politik dari Parpol yang diberikan kepada masyarakat dinilai tidak ada.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Pelaksana FGD, Anggi Nugraha, bahwa hasil dari FGD tersebut pihaknya mengaku resah bahkan sejak lama keresahan ini ia miliki karena tidak adanya edukasi yang dilakukan oleh Parpol kepada Masyarakat.
“Kami juga resah, mereka belum terlihat memberikan pemahaman politik yang baik kepada masyarakat,”ungkap Anggi dilansir dari rmol.
Anggi melanjutkan, edukasi yang diberikan kepada masyarakat itu tentunya akan memberikan dampak positif yang dalam waktu kedepan Parpol akan merasakan sendiri buah dari hasil panennya yaitu kaderisasi, selain itu kata Anggi, ini juga sebagai upaya agar generasi penerus bisa memperbaiki bangsa ini dimasa mendatang.
“Para Tokoh Politik ini bakal pensiun nantinya, supaya generasi penerus bisa memperbaiki dimasa mendatang. Tentu harus ada pemahaman terlebih dahulu,”. pungkasnya. (Red)