Penemuan 9 Bungkusan Pocong Gegerkan Warga

JABARNEWS | KUDUS – Warga Kudus, Jawa Tengah, digegerkan penemuan sembilan bungkusan menyerupai pocong. Bungkusan tersebut terkubur di pemakaman Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu.

Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David, membenarkan kabar tersebut. Bersama sejumlah warga, pihaknya melakukan penggalian di lokasi penguburan sembilan bungkusan tersebut.

“Setelah kami bongkar dari dua makam di Pemakaman Desa Bakalan Krapyak Kamis malam (18 Juni 2020), ternyata sembilan bungkusan berbentuk pocong berisi bangkai ayam,” ujar Agustinus, Jum’at (19/6/2020).

Baca Juga:  Terminal Kembali Beroperasi, Tapi Hanya Bis Berikut yang Boleh Jalan

Dia menduga bangkai ayam tersebut digunakan sebagai ritual ilmu hitam. Sebab, ditemukan benda lain dalam bungkusan tersebut yaitu foto wanita, jarum, dan kertas berisi tulisa yang diduga mantra.

Agustinus menyatakan kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap adanya unsur pidana dalam temuan tersebut. Juga untuk mengungkap motif pelaku.

Sembilan bungkusan berisi bangkai ayam itu ditemukan terkubur persis di atas dua makam. Bungkusan yang sempat diduga berisi mayat bayi itu awalnya ditemukan seorang warga yang hendak berziarah ke makan orangtuanya pada Kamis sore sekitar puku 16.30 WIB.

Baca Juga:  Ini Daftar Pemain Timnas U-19 yang Dicoret dan Dipertahankan

Peziarah diketahui bernama Muhammad Kafid asal Desa Daren, Kabupaten Jepara, itu sempat curiga ketika melihat makam ibunya. Sebab, ada tumpukan tanah bekas galian baru di makam tersebut.

“Saya sempat curiga dengan kondisi makam orang tua saya, karena tanahnya terdapat timbunan baru,” kata Kafid.

Selain itu, ada banyak lalat di sekitar makam orangtuanya yang baru berumur 100 hari. Kafid pun memberanikan diri membongkar tanah urukan tersebut dan menemukan bungkusan kain kafan dengan bentuk menyerupai jenazah bayi.

Baca Juga:  Oh Ternyata Ini Biang Kerok Harga Telur Anjlok

Dia lalu melaporkan hal itu ke penjaga makam. Tetapi, penjaga makam mengaku tidak tahu ada kejadian tersebut.

Setelah itu, Kafid melaporkan temuanya ke perangkat desa setempat, lalu diteruskan ke kepolisian. Beberapa saat kemudian, sejumlah aparat kepolisian tiba dan melakukan penggalian bersama warga. (Ara)