Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Kedeputian Sistem dan Tata Kelola BGN, Eny Indarti, menambahkan bahwa kapasitas bisa ditingkatkan menjadi 3.000 penerima manfaat MBG hanya jika dapur tersebut memiliki koki tersertifikasi.
“Kapasitas bisa menjadi 3.000 penerima manfaat, apabila SPPG memiliki koki terampil yang bersertifikat,” tutur Eny.
Penurunan kuota ini berdampak signifikan di beberapa daerah, seperti eks Karesidenan Banyumas, di mana banyak unit layanan kini hanya mengelola sekitar 1.800 porsi akibat munculnya unit-unit baru demi pemerataan.
Nanik menyoroti adanya ketidakwajaran data di lapangan yang memicu perebutan kuota.
“Ada temuan saya, di Kabupaten Banyumas, kuotanya hanya 154 SPPG, tapi ternyata sekarang ada 227 titik. Kok bisa? Ini jelas nggak benar, karena akan terjadi perebutan penerima manfaat,” tegas Nanik.





