Pertamina Digadangkan Akan Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik

JABARNEWS | JAKARTA – Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Pertamina akan menjadi perusahaan BUMN energi yang memproduksi baterai untuk keperluan kendaraan listrik.

“Dengan demikian Pertamina akan berubah dari BUMN energi yang menjual energi fosil menjadi energi baterai untuk kendaraan listrik,” ujar Arya Sinulingga dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (29/09/2020).

Ia mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang diminta untuk menghitung sampai berapa lama energi fosil tetap dipergunakan.

Baca Juga:  Kapolri Paparkan Langkah Jangka Pendek dan Menengah Tangani Erupsi Gunung Semeru

“Akan ada titik tertentu nanti Indonesia akan masuk ke energi baterai. Dalam konsep baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ini, Menteri BUMN Erick Thohir sedang bernegosiasi dengan produsen baterai kendaraan listrik dari Korea Selatan dan China,” ujarnya.

Kementerian BUMN, kata Arya, nantinya juga akan menjajaki atau melakukan pendekatan dengan produsen baterai mobil listrik internasional, yakni Tesla.

Baca Juga:  Jamintel Kejagung Serukan Deteksi Dini Pengamanan Pembangunan

Selain itu terkait dengan PLN, nantinya perusahaan listrik pelat merah tersebut akan berperan sebagai pemasok listriknya.

“Ini yang kita melihat jadi rencana atau planning kita ke depan,” ujar Arya Sinulingga.

Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai terus berjalan.

Baca Juga:  MUI Jabar Desak Kajian Zona Aman Pemerintah, Ini Sebabnya

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Djamaluddin menuturkan sejak awal pemerintah sudah memutuskan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, termasuk membangun industri kendaraan listrik beserta infrastruktur pendukungnya di Indonesia.

Pemerintah juga telah menetapkan prioritas pengembangan pada kendaraan bermotor berbasis baterai. Saat ini, pembangunan infrastruktur pendukung, seperti tempat pengisian listrik terus dikembangkan. (Red)