Komitmen JETP Naik Jadi USD 21,4 Miliar
Di tengah kontroversi pembatalan pensiun dini pembangkit listrik tersebut, pemerintah mengumumkan kabar positif terkait peningkatan komitmen dana JETP untuk Indonesia.
Menko Airlangga mengatakan nilai komitmen naik dari USD 20 miliar menjadi USD 21,4 miliar.
Tambahan dana sebesar USD 1,4 miliar ini berasal dari International Partners Group (IPG) senilai USD 11 miliar dan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) sebesar USD 10 miliar.
“Ini menunjukkan kuatnya kepercayaan internasional terhadap proyek-proyek renewable di Indonesia,” ungkap Airlangga.
JETP merupakan skema kerja sama pembiayaan antara negara maju dan berkembang untuk mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke ekonomi rendah karbon.
Mitra JETP Indonesia antara lain Inggris, Jepang, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Norwegia, Italia, dan Perancis.
Namun Amerika Serikat dilaporkan mundur dari komitmen ini, padahal program JETP awalnya diumumkan langsung oleh Presiden AS Joe Biden saat KTT G20 di Bali pada November 2022.
Kebuntuan Kebijakan Sejak 2021
Kebuntuan keputusan pensiun dini PLTU Cirebon-1 sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Meski Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan komitmen mendukung, persetujuan eksekutif tidak kunjung keluar.





