Nasional

PLTU Cirebon-1 Batal Disuntik Mati, Transisi Energi Hijau Terancam Mandek

×

PLTU Cirebon-1 Batal Disuntik Mati, Transisi Energi Hijau Terancam Mandek

Sebarkan artikel ini
Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Cirebon-1 yang rencana pensiun dininya dibatalkan pemerintah
PLTU Cirebon-1 (Foto: cirebonpower.co.id)

Komitmen JETP Naik Jadi USD 21,4 Miliar

Di tengah kontroversi pembatalan pensiun dini pembangkit listrik tersebut, pemerintah mengumumkan kabar positif terkait peningkatan komitmen dana JETP untuk Indonesia.

Menko Airlangga mengatakan nilai komitmen naik dari USD 20 miliar menjadi USD 21,4 miliar.

Tambahan dana sebesar USD 1,4 miliar ini berasal dari International Partners Group (IPG) senilai USD 11 miliar dan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) sebesar USD 10 miliar.

Baca Juga:  Penjualan Listrik PLN Semester I Capai 137,12 TWh, Sektor Bisnis Jadi Penopang

“Ini menunjukkan kuatnya kepercayaan internasional terhadap proyek-proyek renewable di Indonesia,” ungkap Airlangga.

JETP merupakan skema kerja sama pembiayaan antara negara maju dan berkembang untuk mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke ekonomi rendah karbon.

Baca Juga:  Cara Nonton Konser Kpop Virtual Agar Lebih Seru, Yuk Simak

Mitra JETP Indonesia antara lain Inggris, Jepang, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Norwegia, Italia, dan Perancis.

Namun Amerika Serikat dilaporkan mundur dari komitmen ini, padahal program JETP awalnya diumumkan langsung oleh Presiden AS Joe Biden saat KTT G20 di Bali pada November 2022.

Baca Juga:  Data BPBD Soal Banjir di Wilayah Timur Cirebon, 1 Orang Meninggal, Ribuan Jiwa Terdampak

Kebuntuan Kebijakan Sejak 2021

Kebuntuan keputusan pensiun dini PLTU Cirebon-1 sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Meski Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan komitmen mendukung, persetujuan eksekutif tidak kunjung keluar.

Pages ( 4 of 5 ): 123 4 5