Nasional

Semburan Air Bercampur Gas Dari Sumur Bor Bikin Resah Warga

×

Semburan Air Bercampur Gas Dari Sumur Bor Bikin Resah Warga

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | INDRAMAYU – Warga Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat khawatir semburan gas disertai air dan lumpur yang muncul di areal pesawahan dekat permukiman mereka bakal meluas. Jika dibiarkan, warga takut akan terjadi bencana peristiwa seperti lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Pantauan di lokasi, sampai saat ini semburan di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu masih terjadi. Titik semburan hanya dibatasi garis polisi.

Semburan itu menimbulkan suara bergemuruh seperti air mendidih. Lumpur dan air disertai pasir yang meluap, mengalir ke persawahan, berjarak beberapa meter dari titik semburan.

Karena itu, warga meminta pemerintah untuk segera bertindak mencari solusi untuk menghentikan semburan gas yang muncul sejak Kamis (29/10/2020) dan berjarak sekitar 200 meter dari permukiman penduduk tersebut, agar tak meluas dan membahayakan keselamatan masyarakat.

Baca Juga:  Pengguna Twitter Wajib Tahu, Ada Fitur Baru di Medsos yang Satu Ini

Anggota anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron menangkap keresahan masyarakat itu. Dia telah meminta Pertamina bersama pemerintah pusat dan daerah segera bertindak menghentikan atau mencari solusi untuk mengatasi semburan gas di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana.

“Pertamina dan pemerintah baik pusat maupun daerah harus segera mengatasi dan memberikan solusi agar kondisi Desa Sukaperna tersebut kembali normal,” kata Herman Khaeron, Sabtu (31/10/2020).

Khaeron mengemukakan, telah melaporkan fenomena alam semburan gas bercambur lumpur itu ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk melakukan mitigasi, menelusuri penyebab, dan mencari solusi untuk mengatasinya.

Baca Juga:  Dinas ESDM: Eksploitasi Tambang Sepatutnya Tidak Berlebihan

“Karena kekhawatirannya, ini akan mirip-mirip seperti di Lapindo, Sidoarjo. Oleh karenanya, saya bergerak cepat. Begitu saya mendapatkan informasi, saya teruskan (informasi itu) dan Pertamina sudah mengirimkan tim untuk kemudian bagaimana ke depannnya melakukan rekonstruksi dan menata kembali agar dimitigasi, dilokalisasi, dan menutup lubang agar (semburan) tidak meluas ke mana-mana,” ujar politikus Partai Demokrat ini.

Khaeron menuturkan, semburan gas bercampur lumpur dan air itu terkonsentrasi di satu titik bekas pengeboran dari bekas sumur tua. Sebab di sekitar lokasi semburan merupakan kawasan ekspolitasi minyak dan gas bumi sehingga memicu lubang baru.

Baca Juga:  Sejumlah Pasien Covid-19 Di Bekasi Dinyatakan Sembuh

“Apakah itu bekas lubang seismik sebelumnya ataukah ini memang terjadi karena tekanan yang begitu kuat. Sehingga kemudian atas titik pengeboran utama, bisa saja dia merembes. Bisa saja,” tutur Herman Khaeron.

Warga, kata dia, diimbau untuk tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab, dua tahun lalu, terjadi 99 titik semburan. Saat itu, dirinya menjabat sebagai pimpinan Komisi VII DPR, bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan menutup salah satu hole (lubang) pengeboran yang terindikasi menjadi penyebaran di beberapa titik. “Älhamdulillah selesai pada waktu itu dua tahun lalu,” kata dia. (Red)

Tinggalkan Balasan