JABARNEWS | BANDUNG – Meskipun Tim Jabar Saber Hoaks (Jawa Barat Sapu Bersih Hoaks) belum lama dibentuk, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan, dalam satu pekan telah ditemukan sekitar 117 berita hoaks.
“Untuk satu minggu ini saja dalam seminggu aja 117 aduan. Jabar Saber Hoaks sudah berapa minggu? Ada 1 bulan. Berarti kalau dikalikan dengan jumlah hoaks satu minggu terakhir berarti sudah 500-an,” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat ditemui di Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (4/1/2019).
Dalam waktu kurang dari 2 bulan, lanjut Emil, sudah terdapat sekitar 500 berita bohong yang diminta klarifikasi. Meski demikian, dia mengaku mendapat apresiasi luar biasa dari semua pihak.
“Tidak hanya di Jawa Barat menunjukan ini adalah contoh proaktifnya pemerintah dalam menjaga kondusivitas,” ujarnya
Emil memberikan contoh berita hoaks longsor Garut, di mana akibat berita tersebut menyebabkan kerugian ekonomi. Banyak pembatalan di Pantai Garut Selatan karena berita hoaks tersebut.
“Tolong ku wartawan rada di highlight juga yang hoaks itu tidak harus selalu yang politik. Yang ekonomi pun Garut selatan mengalami kerugian. Orang membatalkan karena membaca hoaks longsor jalan menuju ke Garut selatan. Itu sangat bahaya, maka cepat kita klarifikasi,” terangnya.
Dalam menangani berita hoaks, tim Jabar Saber Hoaks tidak menyasar berita tertentu, akan tetapi menunggu laporan masyarakat. Selanjutnya dilakukan perhitungan dari 100% jumlah laporan yang masuk, berita hoaks mana yang paling berpengaruh di masyarakat, untuk selanjutnya buat top five.
“Top five itu berarti top of mind-nya masyarakat ada di lima hoaks itu. Tapi poinnya ini. Tolong didukung karena ini membantu wartawan juga kan untuk menjadikan informasi yang beredar adalah informasi yang berkualitas,” jelas Emil.
Untuk pelaku hoaks sendiri, Emil mengaku, bukan wewenang dirinya maupun Tim Saber Hoaks untuk menindaknya.
“Bukan wewenang kita itu mah. Itu konsultasi ke pelapor yah, menunggu laporan masyarakat. Kami hanya lembaga yang memberitakan itu hoaks, tidak hoaks. Pelapornya harus dari orang yang dirugikan, bukan Jabar Saber Hoaks,” pungkas Emil. (Mil)
Jabarnews | Berita Jawa Barat