Siap-siap! Warga Tak Pakai Masker di Kota Cirebon Akan Didenda 600 Ribu

JABARNEWS | CIREBON – Tingginya angka penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon, membuat Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, geram, hingga dirinya turun langsung kelapangan dan melakukan teguran terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.

Nashrudin Azis berjalan melakukan penyisiran mulai dari Jalan Siliwangi hingga Karanggetan Kota Cirebon, untuk meminta kepada masyarakat mengikuti protokol kesehatan. Hal itu merupakan kewajiban masyarakat, ditengah pandemi covid-19, yang angkanya terus meningkat dan bahkan Kota Cirebon termasuk zona resiko sedang.

Baca Juga:  Polemik Bangub, Forum RW Kota Bandung: Kami Tak Dianggap

“Razia masker ini, sebagai langkah kami dari Pemkot Cirebon, agar masyarakat memahami pentingnya menggunakan masker,” kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, Kamis (03/09/2020).

Selain itu, lanjut Azis, untuk penanganan Covid-19 ini, pihaknya sudah tidak lagi menggunakan cara biasa. Namun sudah harus ada cara yang extra, agar seluruh masyarakat paham akan bahaya Covid-19.

Baca Juga:  Gila Persija Datangkan Pemain Yang Pernah Berduel Dengan Lieonel Messi

“Saya berjanji, pekan depan jika masih ada yang melanggar. Maka sudah tidak ada lagi teguran, melainkan harus diterapkan sanksi tegas seperti denda,” tegasnya.

Selain itu, lanjut azis Pemkot saat ini sedang menggodok rancangan perarturan daerah (Raperda) tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit, Di dalamnya mengatur juga sanksi bagi warga yang melanggar protokol kesehatan.

“Raperda sedang kami godog, kedepannya jika masih ada yang melanggar maka akan dikenakan sanksi denda. Dengan besaran denda dari Rp 100 ribu hingga Rp 600 ribu, dikenakan denda itu guna untuk memberikan rasa jera kepada masyarakat untuk selalu terapkan protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga:  Oknum Sipir Lapas Nyambi Bandar Sabu Ditangkap Polres Ciamis

Sementara itu, total angka positif Covid-19 di Kota Cirebon mencapai 94 orang. Terdiri 40 pasien masih menjalani Isolasi, 47 orang sudah selesai masa isolasi, dan 7 orang meninggal dunia. (Arn)