Soal Dugaan Pelanggaran Kampanye, Dadang Naser Klarifikasi Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang Naser, menyampaikan klarifikasi atas pemanggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung terkait dugaan pelanggaran dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Menurutnya pada 27 September 2020, dirinya menghadiri kegiatan upacara adat, Hajat Huluwotan di Desa Panyocokan, Kabupaten Bandung. Dalam kegiatan itu, ia memberi apresiasi kepada agenda tahunan desa tersebut dan melakukan sosialisasi tentang pilkada yang bakal digelar Desember mendatang.

“Saya respon itu, luar biasa, tiap tahun ada hajatan. Setelah saya memberikan pidato apresiasi supaya dijadikan destinasi wisata. Di situ saya menyampaikan tentang persiapan pemilu,” kata Dadang di Kantor Bupati Bandung, Kabupaten Bandung, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga:  MUI Sebut Jamaah Aolia di Gunungkidul Tidak Sesuai Syariat Islam

Hal tersebut ia juga sampaikan kepada petugas Bawaslu Kabupaten Bandung saat pemeriksaan yang digelar secara pertemuan daring. Pada saat kunjungan itu, ia menyampaikan kepada masyarakat tentang identitas satu per satu calon bupati dan wakilnya yang ikut serta dalam pilkada.

Baca Juga:  Kota Bandung Berlakukan Buka Tutup Jalan, Oded: Tak Ganggu Ekonomi

“Di situ sudah ada tiga pasang calon, saya bilang silahkan pilih nomor satu, dua, tiga. Di situ ada perang bintang, siapa nomor satu, nomor dua, nomor tiga,” katanya.

Dari setiap calon itu, ia menyebut bahwa ada bintang sinetron artis yakni Syahrul Gunawan, ada bintang sepak bola yakni Atep, dan ada juga bintang di pemerintahan yakni Usman Sayogi.

“Silakan pilih sesuai dari tiga paslon ini, mempersilakan sesuai hati nurani. Itu yang saya sampaikan, salahnya dimana? Silakan dikaji oleh masyarakat,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Bekasi Akui Kesulitan Tangani Masalah Sampah Berserakan

Dengan demikian, ia memastikan tidak ada kecondongan dirinya sebagai bupati kepada siapapun calon yang ikut dalam pilkada, termasuk tidak condong kepada istrinya Kurnia Agustin yang menjadi calon bupati dengan nomor urut satu.

“Saat pidato saya rasa tidak ada kecondongan. Silahkan saja ukur. Tiga-tiganya saya sampaikan,” katanya. (Ara)