KPID Jabar Soroti Masih Adanya Lembaga Penyiaran yang Mengeksploitasi Kemiskinan dan Penderitaan

Ketua KPID Jawa Barat Dr. Adiyana Slamet. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua KPID Jawa Barat Dr. Adiyana Slamet menyoroti masih ditemukannya lembaga penyiaran yang lebih mengedepankan konten receh dengan mengeksploitasi kemiskinan, kesedihan, dan penderitaan serta lagu lagu barat yang liriknya tidak sesuai dengan velue kebudayaan Jawa Barat.

“Ada beberapa faktor yang dilihat oleh lembaga penyiaran yang pertama walaupun amanat untuk memperhatikan konten seni dan budaya sudah ada di undang undang no 32 tahun 2002 dan P3SPS tapi karena lembaga penyiaran ini adalah industry tidak sedikit lembaga penyiaran yang justru mengedepankan konten konten receh yang banyak di minati oleh pemirsanya, konten konten yang mengeksploitasi kemiskinan, music music barat yang lirik lagunya tidak sesuai dengan velue kebudayaan masyarakat jawa barat. Sehingga kami nilai perlu isu ini terus di gaungkan,” kata Adiyana, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga:  KPID Jabar Minta Lembaga Penyiaran Lebih Profesiaonal dalam Pemberitaan Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

Padahal ditegaskan Dr.Adiyana, Konten Seni dan Budaya ini merupakan hal yang sangat penting dan mampu menjadi filtrasi bagi masyarakat dari pengaruh budaya asing, yang masuk ke masyarakat akibat adanya distrupsi tekhnologi dan informasi.

Baca Juga:  DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Fokus Tangani Masalah Kemiskinan dan Pengangguran

“Dalam distrupsi tekhnologi dan informasi saat ini, seni budaya ini bisa menjadi filter berbagai informasi dari dunia luar sehingga kita bisa mencoba mengembalikan jati diri bangsa,”tegasnya.

Baca Juga:  Lembaga Penyiaran Harus Sajikan Konten Bernuansa Kebangsaan, Ini Dasar Aturannya

Atas dasar inilah KPID Jawa Barat terus berkomitmen untuk menggaungkan, pentingnya konten Seni dan Budaya, yang di tuangkan dalam 9 isu Prioritas KPID Jawa Barat.