Meski demikian, pernyataan tersebut dipertanyakan oleh sejumlah pekerja. Salah satunya adalah Suryana, buruh yang mengaku ikut dalam aksi pada awal Maret lalu.
Ia menegaskan bahwa aksi tersebut bukanlah mogok kerja, melainkan bentuk protes spontan atas pemberhentian tiga rekan mereka.
“Tidak ada mogok. Kami tetap absen dan memang tidak ada bahan produksi saat itu. Aksi hanya bentuk solidaritas,” ungkap Suryana kepada wartawan.
Ia juga menyangsikan klaim perusahaan yang menyebutkan bahwa PHK dilakukan karena adanya pembatalan pesanan dari konsumen.