Nasional

Stetoskop Pintar Ini Bisa Minimalkan Pekerja Medis Tertular Covid-19

×

Stetoskop Pintar Ini Bisa Minimalkan Pekerja Medis Tertular Covid-19

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Meminimalkan risiko tertular virus corona bagi para pekerja medis, tim dari Institut Teknologi India di Bombay (IIT-B) mengembangkan stetoskop pintar yang dapat mendengarkan detak jantung dari kejauhan dan merekamnya.

Di bawah startup bernama “AyuDevice” dari inkubator bisnis teknologi IIT, Dikutip dari laman Gadget 360, Minggu, (12/04/2020) tim tersebut telah mengirim 1.000 stetoskop ke berbagai rumah sakit dan pusat kesehatan di seluruh India. Perangkat ini telah dikembangkan dengan masukan klinis dari dokter di sejumlah rumah sakit.

Baca Juga:  DPD Golkar Minta Pemerintah Beri Perhatian Pada Aparat RT/RW

Dalam prosesnya data atau suara dari dada pasien secara nirkabel dikirim ke dokter menggunakan Bluetooth. kemudian tim IIT-B telah mengantongi paten untuk perangkat yang merekam suara auskultasi dan menyimpannya sebagai bagian dari catatan kesehatan pasien.

Di bawah startup bernama “AyuDevice” dari inkubator bisnis teknologi IIT, tim tersebut telah mengirim 1.000 stetoskop ke berbagai rumah sakit dan pusat kesehatan di seluruh India. Perangkat ini telah dikembangkan dengan masukan klinis dari dokter di sejumlah rumah sakit.

“Pasien yang didiagnosis dengan virus corona sering mengalami sesak napas, yang mengarah ke sindrom gangguan pernapasan akut. Dokter menggunakan stetoskop (tradisional) untuk mendengarkan suara dada yang muncul,” ujar salah satu pengembang Adarhsa K.

Baca Juga:  Demo MKB, ESDM Bakal Gelar Pertemuan Selasa Depan

Namun hal ini, menurut dia, menimbulkan risiko bagi dokter, terbukti dari meningkatnya jumlah infeksi di kalangan profesional kesehatan yang menangani pasien COVID-19.

Adarhsa menjelaskan bahwa stetoskop digital tersebut “terdiri dari sebuah tabung yang terhubung ke dua earphone. Tabung mentransmisikan suara dari tubuh sekaligus menghilangkan suara bising di lingkungan sekitar yang dapat mengganggu diagnosis.”

Baca Juga:  Sering Terima Japri, Walkot Bogor Sampaikan Ini Ke Mendikbud Nadiem

“Keuntungan kedua adalah stetoskop tersebut mampu menguatkan dan menyaring beberapa suara dan menerjemahkannya menjadi sinyal elektronik, yang selanjutnya volume dapat diperbesar untuk mendengarkan secara optimal,” kata Adarhsa.

“Sinyal elektronik tersebut kemudian dapat ditampilkan sebagai phonocardiogram pada smartphone atau laptop. Sebaliknya, stetoskop biasa terbatas dalam hal memperkuat suara dan tidak ada cara merekam suara-suara itu dan membagikannya. Bahkan tidak ada visualisasi, yang berarti seseorang tidak dapat melihat grafik dan mengidentifikasi kelainan,” dia menambahkan. (Red)

Tinggalkan Balasan