JABARNEWS | KARIKATUR – Studi Purwakarta menyayangkan keterlambatan informasi tentang Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang meninggal (walau dinyatakan negatif), namun tidak diungkap ke publik.
“Ada PDP meninggal hari rabu, namun baru diketahui publik hari minggu. Ini jelas blunder. Walau negatif, tetap harus dijelaskan kepada publik karena dia sudah masuk dalam daftar PDP,” ujar Hikmat Ibnu Aril, Ketua Studi Purwakarta.
Selain itu ada juga kasus meninggalnya PDP yang dinyatakan positif (melalui rapid tes), tapi terlambat di update ke publik. Hal tersebut berdampak menimbulkan kekecewaan publik kepada pemerintah.
” Data yang akurat dan terbuka sangat diperlukan untuk semua lapisan sebagai acuan penanganan wabah nasional ini, tentunya data yang salah, akan menjadi masalah,” ujarnya.
Aril meminta Bupati segera evaluasi jajarannya. Kesan data yang ditutup-tutupi ini bukan main melukai rasa kemanusiaan warga Purwakarta. (Dod)