Masuknya PAN ke posisi lima besar dinilai Dedi sebagai bukti kemampuan partai tersebut menjaga komunikasi politik dan citra moderat di tengah dinamika politik nasional.
“PAN menunjukkan performa stabil dan adaptif dalam merespons isu publik. Kenaikan ini tidak lepas dari kemampuan partai membangun kedekatan dengan pemilih rasional dan kelompok muda,” tambahnya.
Survei IPO melibatkan 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia dengan metode stratified multistage random sampling (SMRS), tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error ±2,9 persen.
Selain elektabilitas partai, survei ini juga mencatat tingkat popularitas logo partai lama masih tinggi, dengan PDI Perjuangan (92,4 persen), Gerindra (90,6 persen), dan Golkar (90,1 persen).
Menurut Dedi, peta elektoral menjelang Pemilu 2029 masih akan didominasi partai-partai mapan, namun partai menengah seperti PAN dan NasDem masih memiliki peluang besar untuk naik jika mampu menjaga momentum dan konsistensi politik.





